Dedi Mulyadi Bantah Buat Kebijakan Vasektomi Suami Sebagai Syarat Terima Bansos: Itu Keluarga Berencana

Dedi Mulyadi, angkat suara terkait isu yang menyebut dirinya membuat program vasektomi bagi laki-laki yang sudah menikah sebagai syarat menerima bantuan sosial (bansos).-hasyim ashari -
JAKARTA, DISWAY.ID - Dedi Mulyadi, angkat suara terkait isu yang menyebut dirinya membuat program vasektomi bagi laki-laki yang sudah menikah sebagai syarat menerima bantuan sosial (bansos).
Mantan Bupati Purwakarta itu membantah keras kabar tersebut dan menegaskan bahwa program yang dijalankannya merupakan bagian dari edukasi dan layanan Keluarga Berencana (KB), bukan pemaksaan apalagi syarat bansos.
"Tidak ada kebijakan Vasektomi! Tidak ada kebijakan itu bisa dilihat di media sosial saya," tegas Dedi Mulyadi ditemui di Kementerian HAM, Jakarta Selatan, Kamis 8 Mei 2025.
BACA JUGA:Wali Kota Bandung Pastikan SPMB 2025/2026 Berjalan Lancar
BACA JUGA:Menko Airlangga Dengarkan Pimpinan Keidanren, Tegaskan Komitmen untuk Federasi Bisnis Jepang
Dedi Mulyadi meluruskan bahwa program vasektomi yang dimaksud merupakan bagian dari Keluarga Berencana, terutama bagi suami yang memiliki jumlah anak yang banyak untuk menerima bantuan sosial (bansos).
Tak hanya itu, Dedi Mulyadi juga menyebut tidak hanya vasektomi tetapi juga keamanan pertumbuhan penduduk lainnya seperti memakai alat kontrasepsi atau kondom.
"Media sosial saya adalah pada penerima bantuan yang anaknya banyak diharapkan Berkeluarga Berencana. Kalau bisa malah pun laki-laki dan tidak hanya vasektomi saja kan ada yang lain, ada pengaman," tutur Dedi.
BACA JUGA:TelkomMetra Dorong Inovasi Digital lewat AI dan Data Analitycs
BACA JUGA:Barantin Banten Gagalkan Penyelundupan Daging Celeng Seberat 2,9 Ton
Isu ini sebelumnya muncul di media sosial dan memicu kontroversi, terutama setelah beredarnya potongan video lama yang menampilkan pria-pria yang mengikuti program vasektomi saat masa kepemimpinan Dedi di Purwakarta.
Menanggapi hal itu, Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa dalam konteks pengendalian jumlah penduduk dan peningkatan kesejahteraan keluarga, edukasi tentang KB sangatlah penting.
“Kami memberikan edukasi agar keluarga bisa merencanakan masa depan, bukan dengan paksaan, tapi dengan pengetahuan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: