Vietnam Blokir Telegram Mulai Juni, Pemerintah: 70 Persen Chanel Isinya Informasi yang Beracun dan Buruk

Vietnam Blokir Telegram Mulai Juni, Pemerintah: 70 Persen Chanel Isinya Informasi yang Beracun dan Buruk

Pemerintah Vietnam blokir Telegram mulai Juni mendatang karena dianggap meresahkan.--

BACA JUGA:YAY! Nomor WA Kamu Ditransfer Saldo DANA Gratis Rp465.000 dari Aplikasi Money Turn Pagi Ini, Tukar Poinnya Yuk

BACA JUGA:Pramono Bakal Sediakan 4.000 Lapangan Kerja Atasi Tawuran di Manggarai

Namun aturan tersebut dianggap sebagai serangan terbaru terhadap kebebasan berekspresi di negara yang diperintah komunis tersebut.

Menanggapi hal tersebut, pihak Telegram mengatakan mereka terkejut oleh langkah pemerintah Vietnam.

"Kami telah menanggapi permintaan hukum dari Vietnam tepat waktu. Batas waktu tanggapan adalah 27 Mei, dan kami sedang memproses permintaan tersebut," kata perwakilan Telegram.

Seorang pejabat di Kementerian Sains dan Teknologi Vietnam bahwa keputusan tersebut menyusul kegagalan Telegram untuk membagikan data pengguna dengan pemerintah sebagai bagian dari penyelidikan kriminal.

BACA JUGA:Piala Presiden 2025 Bakal Tambah Joss, Persib Bandung Tuan Rumah, Oxford United Bawa Marselino Ferdinan?

BACA JUGA:10 Kode Redeem FC Mobile EA Sports 25 Mei 2025 Terbaru dan Masih Aktif, Buruan Koleksi Pemain Bintang Incaran!

Menurut situs web Data Report, terdapat 79,8 juta orang yang menggunakan internet di Vietnam pada awal tahun 2025, dan menurut perusahaan ekstraksi data SOAX, terdapat 11,8 juta pengguna Telegram.

Dengan hampir satu miliar pengguna di seluruh dunia, Telegram telah terlibat dalam kontroversi di seluruh dunia terkait dengan masalah keamanan dan pelanggaran data.

Pendiri dan kepala eksekutif Telegram kelahiran Rusia, Pavel Durov, ditahan di bandara Paris dan kemudian didakwa dengan beberapa tuduhan gagal mengekang konten ekstremis dan "teroris" di aplikasi tersebut. 

Ia dilaporkan masih berada di Prancis dan tidak dapat pergi tanpa izin dari pihak berwenang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads