Alasan ERP Belum Diterapkan di Jakarta Diungkap Pramono
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkap alasan Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar elektronik belum diterapkan di Ibu Kota.-Cahyono -
JAKARTA, DISWAY.ID - Gubernur DKI JAKARTA Pramono Anung mengungkap alasan Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar elektronik belum diterapkan di Ibu Kota.
Pramono menerangnkan, wacana jalan berbayar ini sudah digagas sejak era Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke).
Namun wacana ERP tersebut tidak juga direalisasikan oleh gubernur-gubernur penggantinya.
BACA JUGA:Promo Alfamart Terbaru Pekan Ini 26 Mei-1 Juni 2025, Borong Sabun Ekonomi Cuma Rp6 Ribuan!
BACA JUGA:Diskominfo Purwakarta Kembangkan Aplikasi Digital 'SIMEDKOM', Optimalkan Kerja Sama Media
Menurutnya, alasan kebijakan ERP hingga kini belum diterapkan di Jakarta karena sistem penunjangnya belum maksimal.
"Jadi semangat untuk ERP ini sudah ada sejak zaman Bang Foke, Pak Jokowi, Pak Ahok, Pak Djarot, Mas Anies, Pj dan sebagainya. Tetapi kenapa sampai hari ini belum bisa diterapkan memang supporting systemnya belum selesai," kata Pramono usai resmikan Rumah Pompa Sunter C pada Senin, 26 Mei 2025.
Untuk itu Pramono akan menyelesaikan sistem penunjangnya terlebih dahulu sebelum kebujakan jalan berbayar diterapkan.
BACA JUGA:Prabowo Nyatakan Komitmen Integritas Kawasan di KTT ke-46 ASEAN
BACA JUGA:Lari 5-10K Sambil Berdonasi di GRID Cardio Rush 2025, 1 Tiket Sumbang 1 Sepatu
Kata mantan Sekretaris Kabinet era Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut salah satu penunjangnya yakni TransJabodetabek.
"Maka saya memulai menyelesaikan terlebih dahulu supporting systemnya yaitu yang saya sebut dengan Transjabodetabek," ucapnya.
Saat ini lanjut Mas Pram sapaan akrabnya, sudah ada 3 rute TransJabodetabek yang dia resmikan yakni Alam Sutera-Blok M, Vida Bekasi-Cawang, dan PIK 2-Blok M.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
