Mayoritas Napi yang Kabur di Lapas Nabire Anggota KKB: Ada Pelaku Pembunuhan Danramil!

NABIRE, DISWAY.ID - Sebanyak 11 dari 19 narapidana (napi) yang kabur dari Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nabire, Papua Tengah, diketahui merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Hal ini dibeberkan oleh Kepala Operasi Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani. 

BACA JUGA:Menteri Agus Andrianto Perintahkan Dirjenpas Cek Lapas Nabire Usai Insiden 19 Napi Kabur!

BACA JUGA:Kesal Tusukan Nyangkut di Gigi dan Kecap Terlalu Encer, Pria di Tanggamus Bacok Tukang Sate

Faizal membenarkan, jika 11 napi merupakan anggota KKB yang kerap melakukan kekerasan di Papua Tengah. 

“Iya benar. Dari 19 napi yang kabur dari Lapas Nabire, ada 11 napi yang merupakan anggota KKB di wilayah Papua Tengah,” ujar Faizal yang juga Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua dalam keterangannya, Selasa 3 Juni 2025.

Bahkan, seorang napi bernama Anan Nawipa adalah anggota KKB Papua yang terlibat pembunuhan terhadap Danramil Aradide, Lettu Oktovianus Sogelrey pada April 2024 silam.

Anan Nawipa juga turut kabur bersama rekan satu lapas yang turut melukai petugas Lapas Nabire. 

BACA JUGA:Lukai Petugas dengan Sajam, Puluhan Napi Lapas Nabire Kabur Lewat Pintu Utama!

BACA JUGA:Dikawal Ketat, 100 Napi Narkoba Asal Riau Dipindahkan ke Lapas Nusakambangan

Faizal menyampaikan bahwa 8 napi non KKB yang kabur terlibat kasus kekerasan bersenjata dan kasus pidana umum.

“Dari 19 napi yang kabur ini terdiri 11 orang kasus pidana kekerasan bersenjata yang berafiliasi dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan 8 orang napi lainnya adalah pidana umum,” ucapnya. 

Lakukan pengejaran

Faizal menambahkan, pihaknya telah mengerahkan personel gabungan TNI-Polri untuk memburu dan napi yang kabur dari Lapas Nabire. 

Senada dengan hal itu, Kepala Lapas Kelas IIB Nabire, Edi Saputra mengatakan, kejadian napi kabur ini bermula saat dua napi berpura-pura meminta izin kepada petugas Lapas yang piket. Siasat licik itu dimanfaatkan para napi dengan menyerang petugas Pintu Jaga Utama (P2U) dengan membacok dengan parang. 

Sumber: