Setiap 3 Menit Lahir Anak dengan Bibir Sumbing, Berapa Kali Harus Jalani Operasi? Ini Kata Ahli

Operasi pertama biasanya dilakukan saat bayi berusia sekitar 3 hingga 6 bulan, disusul dengan operasi perbaikan langit-langit mulut pada usia 9–18 bulan.

Setelah itu, operasi tambahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki bentuk hidung, bibir, atau fungsi bicara dan makan.

Smile Train, organisasi nirlaba terbesar di dunia yang fokus pada penanganan bibir sumbing, menjadi salah satu pionir yang menyediakan layanan komprehensif ini.

Di Indonesia sendiri, Smile Train telah menjangkau puluhan ribu anak dan keluarga selama lebih dari dua dekade.

Bahkan, hingga pertengahan 2025 ini, mereka siap mencatat tonggak sejarah 125.000 operasi di berbagai wilayah Nusantara.

BACA JUGA:25 Tema Idul Adha 2025 Inspiratif dan Cocok untuk Berbagai Acara

Tak hanya sebatas tindakan medis, pendekatan Smile Train juga meliputi dukungan nutrisi untuk bayi, terapi wicara, ortodontik, dan edukasi bagi tenaga medis lokal agar standar perawatan tetap tinggi dan berkelanjutan.

“Model kami adalah berkelanjutan dan lokal. Kami ingin anak-anak bisa menerima perawatan tidak hanya saat ada misi, tapi kapan pun mereka membutuhkannya,” ujar Mamta Caroll, Senior Vice President Smile Train untuk Asia.

BACA JUGA:25 Tema Idul Adha 2025 Inspiratif dan Cocok untuk Berbagai Acara

Meski teknologi medis makin maju, perawatan bibir sumbing di negara kepulauan seperti Indonesia tetap menghadapi tantangan besar.

Banyak pasien tinggal di daerah terpencil yang sulit dijangkau tenaga medis.

Belum lagi stigma sosial yang membuat sebagian keluarga enggan mencari pertolongan.

Anak-anak dengan bibir sumbing rentan mengalami diskriminasi dan bullying, terutama ketika mereka sudah memasuki usia sekolah.

Di sinilah pentingnya pemahaman publik bahwa bibir sumbing adalah kondisi medis yang bisa diatasi dan perlu ditangani sejak dini.

BACA JUGA:Jadwal dan Link Live Streaming Indonesia Open 2025 Hari Ini, Aksi Fajar/Rian hingga Dejan/Fadia

Sumber: