Serahkan Initial Memorandum ke OECD, Menko Airlangga Optimis Kerjasama Indonesia di Internasional Menguat

Serahkan Initial Memorandum ke OECD, Menko Airlangga Optimis Kerjasama Indonesia di Internasional Menguat

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.-Bianca-

JAKARTA, DISWAY.ID - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) secara resmi menyerahkan dokumen Initial Memorandum (IM) yang merupakan bagian dari proses aksesi Indonesia ke OECD.

Penyerahan dokumen itu menyusul rencana Presiden RI Prabowo Subianto untuk memperkuat peran Indonesia di berbagai forum kerja sama internasional.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko), Airlangga Hartarto, dokumen IM tersebut diserahkan langsung kepada Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann pada 3 Juni 2025 di sela-sela rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri OECD 2025 di Paris, Prancis.

BACA JUGA:Menko Airlangga Undang Swiss untuk Berkolaborasi di Berbagai Area Strategis

BACA JUGA:Cuan Kilat! Begini Cara Dapat Saldo DANA Gratis hingga Rp606.000 Langsung ke Dompet Digital Hari Ini, Bareng Promo 6.6

"Indonesia secara aktif bergabung dalam berbagai kesepakatan, serta organisasi internasional strategis, antara lain kita sudah menjadi anggota penuh dari BRICS, sedang berproses dalam aksesi CPTPP, dan OECD, yang ini merupakan sebuah perkumpulan ekonomi negara-negara maju," ujar Menko Airlangga secara daring, pada Kamis 6 Juni 2025.

Melanjutkan, Menko Airlangga menambahkan bahwa penyerahan dokumen IM ini juga telah menjadi langkah krusial menuju keanggotaan penuh Indonesia di OECD. Menurutnya, hal ini juga menjadi penegasan akan komitmen Indonesia untuk senantiasa menjunjung tinggi prinsip-prinsip tata kelola global yang inklusif dan berbasis aturan. 

"Momen ini tentu menjadi penting karena Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang memasukkan aksesi dan juga menyelesaikan Inisial Memorandum," ucap Menko Airlangga.

"Indonesia tentu akan membuat kebijakan yang tentunya bisa mewakili negara-negara selatan atau global south, karena Indonesia salah satu negara global south, yang selalu akan melakukan perbaikan terhadap standar-standar kebijakan global. Artinya Indonesia nanti ke depannya akan mewarnai dari kebijakan di OECD ini," tambahnya.

BACA JUGA:Menko Airlangga Temui Sekjen OECD Guna Serahkan Initial Memorandum, Tegaskan Komitmen Indonesia Menuju Keanggotaan OECD

Diketahui, dokumen IM juga mencakup 25 kebijakan prioritas yang diklasifikasikan dalam 32 topik dan merupakan hasil self-assessment Indonesia terhadap kesesuaian kebijakan nasional dengan instrumen OECD. 

Nantinya, proses penyusunannya akan dilakukan secara menyeluruh oleh Tim Nasional Aksesi OECD, yang dibentuk oleh Pemerintah Indonesia pasca adopsi Roadmap Aksesi Indonesia pada 29 Maret 2024.

Selain agenda OECD, Indonesia juga mendukung penguatan sistem perdagangan multilateral melalui Agenda Reformasi World Trade Organization (WTO). Melalui forum Informal Gathering of WTO Trade Minister, Indonesia kembali menegaskan pentingnya penguatan WTO sebagai penjaga sistem perdagangan global berbasis aturan agar ke depan dapat lebih adaptif terhadap dinamika global saat ini.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads