bannerdiswayaward

PDIP: Jokowi Ciptakan Trust Issue, Publik Nilai Jokowi Tak Bisa Dipercaya

PDIP: Jokowi Ciptakan Trust Issue, Publik Nilai Jokowi Tak Bisa Dipercaya

Politikus PDI Perjuangan Mohamad Guntur Romli menolak dengan tegas pemberian gelar pahlawan nasional terhadap Soeharto.-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID - Juru bicara PDI Perjuangan (PDIP), Mohamad Guntur Romli merespon pernyataan Presiden ke-7 Joko Widodo yang hanya ingin menjadi dicalonkan menjadi Ketua Umum PSI.

Ia menyebut Jokowi bebas menentukan pilihan politiknya. Meski demikian, ia enggan berkomentar banyak terkait hal ini.

BACA JUGA:Jokowi Akhirnya Fokus di PSI, Dasco Temui Megawati: Sinyal Politik Baru?

BACA JUGA:Forum Purnawirawan Surati DPR-MPR Soal Pemakzulan Gibran, PDIP: Marilah Taat Konstitusi

Ia pun meyakini masyarakat sudah menilai Jokowi adalah orang yang tidak bisa dipercaya. Ia pun menyinggung pernyataan Jokowi yang mengaku akan kembali ke Solo menjadi rakyat biasa.

"Tapi saya yakin publik juga masih ingat pernyataan dia kalau sudah tidak jadi presiden mau pulang ke Solo, jadi rakyat biasa (Liputan6 2 Januari 2024) ternyata masih mau cawe-cawe di partai politik. Akhirnya terkesan Jokowi tidak bisa dipercaya akan pernyataannya sendiri," kata Guntur Romli kepada wartawan, Senin, 9 Juni 2025.

Ia pun mengatakan pernyataan 2 Januari itu berbanding terbalik dengan sikap Pak Jokowi saat ini.

BACA JUGA:Silfester Matutina Diperiksa Terkait Kasus Ijazah Jokowi, Sebut Roy Suryo Tak Punya Bukti

Lebih lanjut, Guntur menjelaskan Jokowi sendiri yang membangun trust issue tersebut mulai dari isu 3 periode hingga ijazah palsu.

"Jokowi sendiri yang membangun "trust issue" dari soal isu 3 Periode, mobil Esemka, intervensi di Pilpres untuk kepentingan anaknya: Gibran, ijazah palsu dan lain-lain, karena publik punya masalah kepercayaan pada Jokowi, sumbernya ya Jokowi sendiri yang tidak bisa dipercaya," ungkapnya.

Sebelumnya, Jokowi menanggapi kabar bahwa dirinya diusulkan masuk bursa caketum PPP. Jokowi mengaku ingin di Partai Solidaritas Indonesia (PSI) saja.

"Yang di PPP, saya kira banyak caketum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi. Banyak itu calon yang sudah beredar kan banyak. Saya di PSI sajalah," kata Jokowi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads