Sekolah Rakyat Akan Petakan Potensi Calon Siswa Berbasis Aplikasi
Pemetaan calon siswa berbasis kecerdasan buatan akan digunakan sebagai salah instrument dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat.-Kemensos-
"Saya akan beri ilustrasi, sapi kaya apapun, meskipun dia angkat beban 1000 kilo bisa, disuruh terbang dia minta ampun. Burung pipit dikasih beban minta ampun, disuruh terbang dia berangkat," katanya.
Ia ingin menemukan secara spesifik talenta anak di Sekolah Rakyat tak hanya pada 4 kuadran. Tapi, tiap kuadran bisa diketahui lebih spesifik lagi talenta seseorang.
BACA JUGA:Dinkes DKI: Pasukan Putih Sudah Layani Kesehatan di 88 Kelurahan
BACA JUGA:Ragam Kegelisahan Partai Politik Tekait Putusan MK Soal Pemilu Terpisah, DPR 'Wait and See'
"Dari situ kita berharap anak-anak Sekolah Rakyat karena dia sudah lama berada di kubangan itu, dia ingin segera lompat dari kubangan," katanya.
Ia bersyukur Ary mengulurkan tangannya dan mempersilakan Sekolah Rakyat untuk menggunakan sistem yang telah dibuat. Menurutnya, Ary ingin membuktikan anak-anak tersebut memiliki potensi yang luar biasa.
"Ini sistem pertama kali yang Pak Ary ulurkan, dimana-mana belum ada, silakan pakai di Sekolah Rakyat," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Sosial, Saifullah Yusuf memastikan pembelajaran Sekolah Rakyat di 100 titik pertama dimulai pada 14 Juli 2025.
Untuk mendukung pembelajaran, ia mengatakan Sekolah Rakyat akan dilengkapi berbagai instrumen yang diperlukan termasuk pemetaan calon siswa.
BACA JUGA:Buruan Klaim DANA Kaget Rp500 Ribu Masuk ke Nomor Kamu Malam Ini: Simak Tutorialnya!
BACA JUGA:DPRD DKI Minta Program Pasukan Putih Jangkau Seluruh Kelurahan
"Hari ini Pak Nuh mengajak sahabatnya pak Ary Ginanjar bertemu dengan kita untuk juga mendiskusikan tentang beberapa hal," kata Saifullah.
Ia mengatakan saat ini Sekolah Rakyat masuk tahap finalisasi rekrutmen guru, tenaga kependidikan, hingga kurikulum. Kurikulum yang hampir final tersebut dirancang Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
"Tapi, kurikulum itu perlu dilengkapi dengan modul, instrumen-instrumen lain agar nanti proses pembelajarannya benar-benar tepat sasaran," katanya.
Gus Ipul juga menuturkan siswa yang direkrut tidak akan ditolak dan tidak perlu melewati tes akademik. Para siswa hanya dipastikan lolos administrasi dan akan dicek kesehatannya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
