Apa Itu Fenomena Bediding yang Melanda Indonesia? Ini Penjelasan dari BMKG
Fenomena Bediding yang Melanda Indonesia.--Canva
BACA JUGA:Cuaca Panas tapi Kok Hujan? BMKG Minta Waspadai Fenomena Kemarau Basah
Meski pagi terasa dingin, suhu bisa melonjak tajam di siang hari.
Ini karena langit cerah dan sedikit awan, sehingga sinar matahari langsung menyinari permukaan bumi.
Itulah kenapa hari bisa terasa sangat panas meskipun pagi harinya sangat dingin — ciri khas musim kemarau di Indonesia.
Prediksi BMKG terkait Fenomena Bediding
BMKG memprediksi udara dingin atau bediding akan terus terasa sampai akhir puncak musim kemarau, yaitu sekitar Agustus sampai awal September.
BACA JUGA:Gunung Padang Dipastikan Warisan Peradaban Manusia Bukan Fenomena Alam, Siap Dipugar!
Setelah itu, suhu akan mulai hangat lagi karena masuk masa peralihan menuju musim hujan.
BMKG juga menyampaikan bahwa musim kemarau tahun ini berbeda dari biasanya.
Ada banyak wilayah di Indonesia mengalami kemarau basah—artinya walaupun sedang musim kemarau, hujan masih sering turun.
Hal ini terjadi karena suhu permukaan laut tetap hangat dan ada gelombang atmosfer yang aktif.
Kondisi kemarau basah ini diperkirakan berlangsung sampai Oktober 2025 dan bisa menimbulkan bencana seperti banjir dan longsor, terutama di daerah yang masih sering hujan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: