Komitmen PSSI Bangun Sepak Bola dari Akar Rumput, Erick Thohir Soroti Isu Integritas Pelatih
Komitmen PSSI Bangun Sepak Bola dari Akar Rumput, Erick Thohir Soroti Isu Integritas Pelatih-PSSI-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan komitmen federasi dalam membangun ekosistem pelatih sepak bola nasional yang kuat, profesional, disiplin, dan menjunjung tinggi integritas.
Hal ini disampaikan Erick dalam National Coach Conference 2025 yang digelar di Jakarta International Stadion (JIS), pada Junat, 17 Juli 2025.
BACA JUGA:Kaesang Pangarep Kembali Pimpin PSI, Usung Visi Besar Menuju Pemilu 2029
BACA JUGA:Hendarsam Marantoko: Permohonan JR Rangkap Jabatan Wakil Menteri Ditolak, Tanpa Kekuatan Hukum
Acara yang digelar PSSI dan Kemenpora serta dihadiri 300 pelatih dari berbagai daerah itu bertujuan memperkuat fondasi pelatih sepak bola Indonesia dalam pembinaan pemain yang berkelanjutan.
"Sepak bola Indonesia mengalami banyak terobosan dalam dua tahun terakhir. Prestasi nasional meningkat, pemusatan latihan timnas putra dan putri berjalan baik, dan program pengembangan grassroot kian tumbuh," ujar Erick Thohir.
Sebagai bagian dari transformasi menyeluruh, PSSI resmi mengubah statuta dengan semangat bahwa pemain sepak bola harus lahir dari akar rumput, bukan dari segelintir klub super di perkotaan.
BACA JUGA:Hasil Kualifikasi MotoGP Ceko 2025: Pecco Bagnaia Pole Position di Sirkuit Brno
BACA JUGA:Dorong Ketahanan Pangan, PNM Bagikan 240 Ekor Ayam untuk Warga
Melalui Liga 4 yang dirancang sebagai kompetisi berbasis kota dan kabupaten, juara kompetisi akan bertanding di tingkat provinsi sebagai liga 3, lalu melangkah ke tingkat nasional/Liga Profesional.
Dengan potensi lebih dari 12 ribu klub di seluruh Indonesia dihitung dari 514 kabupaten/kota bila masing2 ada 25 klub, kebutuhan pelatih melonjak tajam.
Diperkirakan Indonesia membutuhkan setidaknya 36 ribu pelatih, sementara saat ini baru tersedia 15 ribu pelatih aktif. Jumlah ini masih jauh dari negara maju seperti Jepang.
"Profesi pelatih sangat diperlukan. Ekosistem ini tengah kita bangun dan pelatih juga perlu proses. Saya mendorong adanya terobosan PSSI dan Asprov mempermudah akses dan menurunkan biaya lisensi pelatih. Dukungan Rp 500 juta per tahun ke Asprov adalah bentuk nyata komitmen kami," lanjut Erick.
BACA JUGA:Arai Agaska Konsisten Raih Poin, Siap Gaspol di R3 BLU CRU World Cup 2025 Hungaria Pekan Depan
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: