Menuju Indonesia Emas 2045, BMKG Perkuat Sistem Peringatan Dini Hadapi Risiko Iklim

Menuju Indonesia Emas 2045, BMKG Perkuat Sistem Peringatan Dini Hadapi Risiko Iklim

BMKG Tegaskan Kewaspadaan Ekstra, OMC Tak Efektif saat Awan Tak Terbentuk.-Dok. BMKG-

BACA JUGA:BMKG Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem Seminggu ke Depan

MEWS kini mampu memprediksi cuaca harian hingga 10 hari ke depan dengan lebih presisi, bahkan hingga ke level kecamatan dan kelurahan.

Di lain sisi, ssitem Climate Early Warning System (CEWS) memaparkan prediksi iklim jangka menengah dan panjang yang dibutuhkan sektror pertanian, perikanan, energi, dan air.

"Lewat teknologi ini, para petani dan nelayan bisa merencanakan produksi dengan lebih akurat. Bahkan di beberapa wilayah, hasil panen meningkat berkat informasi iklim yang lebih tepat guna," terang Ardhasena Sopaheluwakan, Deputi Bidang Klimatologi BMKG.

Sementara itu, transformasi kelembagaan BMKG turut difokuskan pada peningkatan literasi dan kesiapsiagaan masyarakat melalui beragam program edukatif dan pendampingan. 

Program-program tersebut mencakup Sekolah Lapang Iklim (SLI), MOSAIC, BMKG Goes to School, serta kolaborasi dengan pemerintah daerah dan komunitas lokal.

BACA JUGA:Merasa Udara Lebih Dingin di Malam Hari Belakangan Ini? BMKG Ungkap Faktanya

Peringatan HMKGN ke-78 mengangkat tema: "Peringatan Dini untuk Semua, Aksi Dini oleh Semua." 

Tema ini merepresentasikan komitmen BMKG untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat bersinergi dalam menghadapi ancaman iklim dan bencana secara bersama-sama.

"Transformasi BMKG bukan hanya soal digitalisasi, tapi membangun sistem yang membuat semua pihak bisa bertindak sebelum bencana datang. Aksi dini ini yang akan menyelamatkan kita, sekaligus memperkuat fondasi menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Dwikorita.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads