bannerdiswayaward

Terima Laporan BPS, Prabowo Klaim Angka Kemiskinan dan Pengangguran RI Turun

Terima Laporan BPS, Prabowo Klaim Angka Kemiskinan dan Pengangguran RI Turun

Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan angka pengangguran dan kemiskinan mengalami penurunan.--Dok Tim Media Presiden

“Intinya kita berada di jalan yang benar. Usaha untuk membuat seolah-olah Indonesia dalam keadaan susah, Indonesia dalam keadaan gelap, dan ekonomi Indonesia gagal itu adalah upaya menurunkan semangata dan itu tidak benar," ujar Prabowo.

 

Prabowo menjelaskan bahwa pemerintahannya memiliki dasar yang kuat dalam pengelolaan ekonomi, termasuk pembentukan BP Investasi Danantara, yang menurutnya menjadi salah satu mesin penggerak masa depan ekonomi Indonesia.

 

"Kita telah membentuk sovereign wealth fund, Danantara, Daya Anagata Nusantara. Danantara adalah energi masa depan bangsa Indonesia. Danantara adalah menjaga dan mengelola kekayaan anak-anak dan cucu-cucu dan generasi penerus kita, saudara sekalian," papar Presiden.

 

Awal April 2025, Bank Dunia melalui Macro Poverty Outlook menyebutkan bahwa pada tahun 2024 lebih dari 60,3 persen penduduk Indonesia atau setara dengan 171,8 juta jiwa hidup di bawah garis kemiskinan.

Di sisi lain, data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan Indonesia per September 2024 sebesar 8,57 persen atau sekitar 24,06 juta jiwa.

BACA JUGA:Presiden Prabowo: Demo 'Indonesia Gelap' Didanai Koruptor, Bukan Gerakan Murni

Perbedaan angka ini memang terlihat cukup besar, namun penting untuk dipahami secara bijak bahwa keduanya tidak saling bertentangan.

Perbedaan muncul disebabkan adanya perbedaan standar garis kemiskinan yang digunakan dan untuk tujuan yang berbeda.

 

 

 

Bank Dunia memiliki 3 pendekatan atau standar garis kemiskinan untuk memantau pengentasan kemiskinan secara global dan membandingkan tingkat kemiskinan antarnegara.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads