Mahathir Desak Anwar Mundur, Malaysia Memanas Meski BLT dan Harga BBM Turun
Kabar terbaru datang dari mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Dr. Mahathir Mohamad, yang baru saja keluar dari rumah sakit setelah menjalani perawatan akibat kelelahan.-AFP-
KUALA LUMPUR, DISWAY.ID-- Situasi politik Malaysia semakin memanas. Mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad turut mendesak agar Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengundurkan diri.
Desakan terus meningkat kendati pemerintahan Anwar telah mengumumkan kebijakan barunya.
Pihaknya memberikan bantuan tunai langsung (BLT) sebesar RM100 (Rp385.000) kepada warga dewasa dan turunkan harga bahan bakar minyak (BBM) RON95 dari RM2,05 menjadi RM1,99 per liter mulai September 2025.
BACA JUGA:Malaysia Guyur BLT Rp385 Ribu per Orang, Harga BBM Diturunkan Jelang Aksi Protes
Mahathir, yang kini berusia 100 tahun, menyampaikan kritik tajam melalui akun X-nya (@chedetofficial) pada 21 Juli 2025, dengan merinci 11 poin alasan mengapa Anwar harus lengser.
Berikut poin utama desakannya:
1. Legitimasi Kepemimpinan: Mahathir menyebut Anwar tidak terpilih langsung oleh rakyat dalam pemilu, melainkan menjadi perdana menteri melalui koalisi partai-partai yang juga kalah. “Anwar bukan dipilih rakyat. Dia kalah, tapi bergabung dengan partai yang kalah untuk membentuk pemerintahan,” tulis Mahathir.
2. Kegagalan Reformasi: Mahathir menilai Anwar gagal memenuhi janji reformasi yang menjadi platform utamanya, memicu ketidakpuasan publik, terutama di Alor Setar, tempat demonstrasi menuntut Anwar mundur digelar pada 17 Juli 2025.
3. Nepotisme dan Kronisme: Mahathir menuding Anwar melakukan praktik nepotisme dan kronisme, mengulang tuduhan yang dulu dilontarkan Anwar terhadapnya.
BACA JUGA:Dasco: Tim Supervisi Belum Beri Masukan soal Penulisan Ulang Sejarah
“Dulu dia menuduh saya tanpa bukti. Sekarang, buktinya jelas di depan mata,” ujar Mahathir.
4. Pengampunan Kontroversial: Mahathir mempertanyakan keabsahan pengampunan Anwar pada 2018, yang memungkinkan Anwar kembali berpolitik setelah hukuman penjara.
Menurutnya, ada kemungkinan pengampunan ini tidak sah, sehingga Anwar tidak layak maju lagi dalam pemilu.
Mahathir juga menyinggung pengunduran dirinya pada 2020 sebagai respons atas tekanan partai, kontras dengan Anwar yang dinilainya enggan mundur meski menghadapi tekanan publik yang lebih besar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: