Hari Ini, Kejagung Bakal Periksa 6 Perusahaan Terkait Beras Oplosan
Hari Ini, Kejagung Bakal Periksa 6 Perusahaan Terkait Beras Oplosan-Disway/Candra Pratama-
"Masih banyak permainan-permainan jahat dari beberapa pengusaha-pengusaha yang menipu rakyat. Beras biasa dibilang Beras premium, harganya dinaikin seenaknya. Ini pelanggaran!" kata Presiden dalam pidatonya di Kongres PSI, Minggu, 20 Juli 2025.
BACA JUGA:Atto 1 Jadi Primadona di Booth BYD GIIAS 2025, Harga Mulai dari Rp190 Jutaan!
BACA JUGA:Dasco Minta Polisi Ungkap Penyebab Pasti Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru
Tak hanya mengkritik, Prabowo juga langsung memberi instruksi kepada aparat penegak hukum agar bertindak cepat dan tanpa pandang bulu.
"Saya telah minta Jaksa Agung dan polisi mengusut dan menindak pengusaha-pengusaha tersebut tanpa pandang bulu," tegas Prabowo.
Ia menyebut bahwa praktik penipuan ini tergolong kejahatan ekonomi besar, dengan kerugian yang sangat signifikan bagi negara.
Presiden pun menyampaikan jumlah kerugian akibat manipulasi harga beras yang ia terima dari laporan internal.
"Saya dapat laporan kerugian yang dialami oleh bangsa Indonesia adalah seratus triliun tiap tahun. Seratus triliun tiap tahun. Berarti lima tahun seribu triliun. Ini kejahatan ekonomi yang luar biasa," imbuhnya.
BACA JUGA:Transformasi Efisiensi di Industri Tambang: Teknologi Pelumasan dan Digitalisasi Jadi Kunci!
BACA JUGA:CEK! Ini Pilihan Laptop untuk Gaming, Laptop Core i7 Gen 10 Masuk Daftar
Prabowo menuturkan, ini bukan sekadar pelanggaran pasar, melainkan sudah masuk ke wilayah ancaman serius terhadap kesejahteraan rakyat dan stabilitas negara.
"Menurut saya ini sudah termasuk subversi ekonomi. Menikam rakyat," jelas dia.
Ia kemudian menggugah kesadaran publik dengan membandingkan nilai kerugian tersebut dengan potensi manfaat bagi bangsa jika dana sebesar itu bisa dikelola untuk program sosial.
"Anda bisa bayangkan seratus triliun kita bisa bikin apa. Mungkin kita hilangkan kemiskinan dalam lima tahun dengan seribu triliun itu," paparnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: