Merdeka Pendidikan: Mimpi Panjang yang Mulai Nyata
Deputi Diseminasi dan Media Informasi PCO (Presidential Communucation Ofice), Noudhy Valdryno mengatakan, Agustus pada tahun ini sangat istimewa, bukan hanya karena merah-putih berkibar di setiap sudut jalan, namun bulan kemerdekaan pertama bagi Prabowo S-dok disway-
Ada Merdeka Pendidikan dengan program-program sekolah rakyat dan lain-lain. Ada Merdeka untuk semua, perumahan.
BACA JUGA:Liverpool Ultimatum Konate, Real Madrid Siap Menyergap
BACA JUGA:Resmi! Rangkaian Acara HUT ke-80 RI 17 Agustus 2025 di Istana dan Monas
"Nah Merdeka terakhir saya rasa paling penting, Merdeka Ekonomi. Jadi kemarin saya sempat berbicara di forum ketika saya bilang Merdeka Ekonomi. Wah ini paling penting nih Mas, karena sedang ada fenomena-fenomena seperti Rojali, Rohana, dan lain-lain," katanya.
Tapi, kata dia, pendidikan adalah leapfrog--lompatan menuju Indonesia Emas 2045. Bukan mimpi yang muncul mendadak di pagi 1 Januari 2045, melainkan kerja panjang dari sekarang.
"Merdeka Pendidikan ini bukan hanya akses terhadap pendidikan, tapi Pak Prabowo itu memikirkan. Ini ada 3 program. Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, Sekolah Garuda Transformasi, tambah lagi sekarang Revitalisasi Sekolah-Sekolah," ungkapnya.
Sekolah Rakyat jadi tombaknya. Targetnya jelas: memutus rantai kemiskinan di keluarga-keluarga desil 1 dan 2. Konsepnya full boarding school--asrama penuh. Negara mengambil alih peran sebagai orang tua kedua.
BACA JUGA:Wuling Mitra EV Ambulans Go Green Berpartisipasi dalam Pameran EDRR Indonesia 2025
BACA JUGA:Kamu Bisa Klaim Saldo DANA Gratis Rp310.000 dari Aplikasi Penghasil Uang 2025, Cek Syarat Mainnya!
Tidak mudah, kata Rino, membujuk orang tua melepas anaknya tinggal di sekolah. Tapi mereka paham: ini investasi masa depan.
Di NTT, di Jabodetabek, lebih dari 100 titik sudah berjalan. Ada yang menampung 100 siswa, ada yang 1.000. Idealnya? Seperti best practice di luar negeri: satu sekolah bisa 10 ribu siswa.
Lengkap dengan lapangan sepak bola, lapangan tenis, fasilitas olahraga dan seni. Karena, kata Rino, "Anak-anak kita nggak semua jago matematika. Mungkin bakatnya bola, musik, atau sains. Semua harus difasilitasi," urainya.
Lalu ada Sekolah Garuda.
Ini untuk anak-anak bertalenta tinggi di bidang STEM--yang dibina dengan kurikulum internasional supaya bisa masuk ke universitas top dunia.
Standarnya ketat. Bukan cuma lulus pintar, tapi siap bersaing di level global.
BACA JUGA:Menteri Imipas Tegaskan Pentingnya Pelayanan Prima bagi WNA di Indonesia
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
