bannerdiswayaward

Cerita Warga Blora Saat Ledakan Sumur Minyak, 3 Orang Tewas hingga Api Sulit Dipadamkan

Cerita Warga Blora Saat Ledakan Sumur Minyak, 3 Orang Tewas hingga Api Sulit Dipadamkan

Sumur minyak di perkampungan, Gandu, Kabupaten Blora saat meledak.-tangkapan layar-

Sekitar pukul 12.30 WIB, ledakan kedua yang lebih besar terjadi, memicu kobaran api yang melalap area pengeboran dan menyebar ke pemukiman terdekat.

“Kobaran api langsung membesar. Warga panik dan berhamburan menyelamatkan diri,” ungkap Kasi Humas Polres Blora, AKP Gembong Widodo.

Korban tewas adalah:

  • Tanek (60), petani, warga RT 01 RW 02, Desa Gandu, meninggal di tempat kejadian akibat luka bakar 90%.
  • Sureni (52), warga RT 04 RW 01, Dukuh Gendono, meninggal akibat luka bakar serius.
  • Wasini (50), warga RT 02 RW 01, Dusun Bendono, juga meninggal akibat luka bakar.

Dua korban luka berat, Yeti (30) dan balitanya AB (2 tahun), saat ini dirawat intensif di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, dengan luka bakar 70–90%.

BACA JUGA:Pasrah Siap Bertemu Putin, Zelenskiy Diberitahu Trump Soal NATO dan Krimea

Dampak dan Upaya Penanganan

Kebakaran menyebabkan kerusakan signifikan:

  • Kerugian Material: Satu rumah milik Tamsir rusak berat, sementara empat rumah lainnya (milik Sureni, Sukrin, Suntari, dan Suparman) rusak sedang. Dua ekor sapi dan dua kambing mati terbakar, meskipun enam sapi dan tiga kambing berhasil dievakuasi.
  • Pengungsian: Sebanyak 50–55 kepala keluarga (sekitar 800 jiwa) mengungsi ke balai desa, rumah kerabat, atau tetangga untuk menghindari bahaya ledakan lebih lanjut.
  • Kerusakan Lingkungan: Kepulan asap hitam tebal membumbung tinggi, mengindikasikan dampak lingkungan yang serius akibat semburan gas dan minyak.

Tim gabungan dari BPBD Blora, Damkar Satpol PP, TNI, Polri, dan Pertamina EP Field Cepu berjibaku memadamkan api. Hingga Senin petang (18/8/2025), api belum padam karena tekanan gas tinggi dan konstruksi sumur yang tidak standar, tanpa wellhead yang memadai.

Petugas menggunakan alat berat untuk menimbun sumur dengan tanah guna menutup sumber api, sambil membuat tanggul dan menyediakan pasokan air untuk mencegah penyebaran kebakaran.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Pertamina HSSE dan Badan Pengelola Energi (BPE) karena alat damkar biasa tidak mampu,” kata Mulyowati.

BACA JUGA:Terbang di Udara Gaza, Pesawat Hercules RI Terjunkan 17,8 Ton Bantuan, Simbol HUT ke-80 Kemerdekaan

Fakta Mengejutkan: 60 Sumur Minyak di Desa Gandu

Kepala Desa Gandu, Iwan Sucipto, mengungkapkan bahwa terdapat 60 sumur minyak di desanya, dengan 10 di antaranya berada di tengah pemukiman dan beroperasi setiap hari.

Fenomena ini bermula sekitar dua tahun lalu ketika warga yang awalnya mencari air untuk mengatasi kekeringan justru menemukan sumber minyak.

Kabar ini menarik investor dari luar desa, yang mendanai pengeboran hingga jumlah sumur melonjak. “Saya sudah berulang kali mengingatkan bahaya sumur di pemukiman, tapi warga tergiur hasil ekonomi,” ujar Iwan.

Bupati Blora, Arief Rohman, menyayangkan aktivitas sumur ilegal ini, terutama karena lokasinya di belakang rumah warga tanpa memperhatikan standar keselamatan. “Lahannya memang milik warga, tetapi sumur ini belum legal. Kalau mau beroperasi, ada syarat yang harus dipenuhi,” tegasnya.

Ia mengimbau masyarakat menahan diri hingga izin resmi diperoleh sesuai Peraturan Menteri ESDM No. 14 Tahun 2025, yang akan mengatur legalisasi sumur rakyat mulai Juni 2025.

Respons Pemerintah dan Penegakan Hukum

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads