Simon Tahamata: Jangan Hanya Andalkan Naturalisasi, Percayalah Bakat Asli Indonesia, Filosofi Ajax ke Jantung Timnas
Legenda sepak bola asal Maluku, Simon Tahamata, memberikan pandangannya soal strategi naturalisasi yang sedang ramai dilakukan oleh PSSI untuk memperkuat Timnas Indonesia-Tangkapan Layar Instagram@simon_tahamata-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Legenda sepak bola asal Maluku, Simon Tahamata, memberikan pandangannya soal strategi naturalisasi yang sedang ramai dilakukan oleh PSSI untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Ia menegaskan bahwa Indonesia memiliki banyak talenta lokal yang luar biasa, dan sudah saatnya PSSI memberikan kepercayaan lebih pada pemain asli Tanah Air.
“Indonesia itu negara besar, punya banyak bakat. Tapi bakat itu harus dibina, bukan diabaikan,” tegas Simon kepada wartawan di Jakarta.
Menurut Simon, terlalu sering mengandalkan pemain keturunan, atau naturalisasi dari luar negeri membuat pemain lokal kehilangan harapan.
Ia mengaku prihatin karena banyak anak muda di Indonesia merasa kesempatan mereka masuk tim nasional semakin kecil karena dominasi pemain dari luar.
“Anak-anak di sini jadi berpikir, ‘kapan saya bisa dapat kesempatan?’ karena lihat pemain dari luar terus yang dipanggil,” ujarnya.
Simon Tahamata yang kini aktif melatih dan memantau talenta muda juga mengkritik sistem pelatihan di Indonesia yang masih belum optimal.
Ia membandingkan dengan sistem pembinaan usia dini di Belanda, tempat ia tumbuh dan berkembang sebagai pemain top Eropa.
BACA JUGA:Ruben Amorim Beri Pengakuan 'Pahit' Buat Fans Setan Merah, Minta Pemain yang Lebih Jago
BACA JUGA:Drama Transfer! Chelsea Berjuang Gaet Fermin Lopez, Barcelona Bingung Tarik Ulur
“Di Belanda, anak usia 7-8 tahun sudah mulai dilatih secara serius. Di sini anak-anak baru mulai usia 12 atau 14 tahun. Itu terlambat!” ungkapnya.
Simon Tahamata juga menekankan pentingnya pendidikan formal bagi para pelatih.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
