Masih Mewabah, Mendagri Minta Pemda Serius Tangani TBC
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta Kepala Daerah serius menangani wabah TBC yang masih meningkat-Dok. Kemendagri-
BACA JUGA:Buntut KLB Campak, Menkes Budi akan ke Sumenep dan Dorong Akselerasi Imunisasi
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa percepatan eliminasi TBC merupakan salah satu program prioritas nasional (quick win) Presiden Prabowo. Ia mengingatkan bahwa TBC memiliki tingkat kematian lebih tinggi dibandingkan Covid-19.
“Sejak ditemukan, TBC telah merenggut hingga 1 miliar nyawa di dunia. Saat ini, setiap tahun terdapat sekitar 1 juta kematian global, termasuk 125 ribu di Indonesia. Artinya, setiap lima menit ada dua orang Indonesia meninggal karena TBC,” jelas Menkes.
Menkes memaparkan tantangan utama adalah menemukan kasus yang belum terdeteksi. Dari estimasi 1 juta kasus per tahun, Indonesia baru mencatat 508.994 kasus hingga 25 Agustus 2025 atau 47 persen dari target nasional. Hanya Provinsi Banten yang berhasil mencapai target notifikasi kasus.
“Target tahun ini adalah menemukan minimal 900 ribu kasus. Begitu pasien ditemukan, pengobatan jelas tersedia. Yang terpenting memastikan pasien minum obat teratur selama enam bulan agar sembuh total dan tidak menularkan lagi,” tambahnya.
BACA JUGA:Menkes Bilang Kematian Dik Raya 'Sukabumi' Bukan Karena Cacingan, Lalu Apa?
Dari kasus yang sudah ditemukan, 90 persen pasien TBC sensitif obat telah memulai pengobatan, sedangkan TBC resisten obat baru 77 persen dari target 95 persen. Namun, tingkat keberhasilan terapi masih di bawah target: tidak ada provinsi yang mencapai 90 persen untuk TBC sensitif obat, dan hanya Kalimantan Utara yang mencapai target 80 persen untuk TBC resisten obat.
Selain itu, cakupan Terapi Pencegahan TBC (TPT) masih rendah. Hingga Agustus 2025, baru 108.590 kontak serumah penderita TBC atau sekitar 8 persen yang mendapat TPT, jauh dari target nasional 72 persen.
“Rendahnya capaian TPT menunjukkan pentingnya dukungan lintas sektor, peningkatan edukasi masyarakat, serta optimalisasi peran pemerintah daerah untuk memperluas cakupan pencegahan,” ujar Menkes.
Dari sisi pendanaan, Menkes menegaskan bahwa dukungan anggaran sudah tersedia, baik dari hibah maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, realisasi di sejumlah daerah masih rendah.
BACA JUGA:Kemenkes Siap Ungkap Hasil Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates Akhir 2026
“Saya minta gubernur, bupati, dan wali kota memastikan anggaran TBC dimanfaatkan optimal untuk menemukan dan mengobati pasien,” tegasnya.
Sebagai tindak lanjut rapat ini, Pemda diminta menetapkan regulasi yang mendukung percepatan eliminasi TBC.
Selain itu, daerah juga didorong mengalokasikan anggaran memadai untuk penanganan TBC, memperkuat layanan kesehatan primer untuk deteksi dini dan pengobatan, serta melibatkan masyarakat, organisasi kemasyarakatan, dan sektor swasta dalam pencegahan dan penanggulangan TBC.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
