Jamin Masa Depan Industri Global, Kemenperin Persiapkan Empat Strategi Ini

JAKARTA, DISWAY.ID -- Keterlibatan Indonesia dalam forum BRICS PartNIR menjadi momentum penting untuk mendorong transformasi industri nasional.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan bahwa Indonesia telah memiliki landasan kuat dalam menghadapi era digitalisasi dan industrialisasi global melalui peta jalan Making Indonesia 4.0.

Hal serupa juga turut diungkapkan oleh Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza.

BACA JUGA:Sudah Mau Ganti Tahun, Silfester Tak Kunjung Dieksekusi, Kejagung: Nggak Ada Unsur Politis!

BACA JUGA:Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, BPOM Minta Pihak Sekolah Bentuk Tim Pengawasan

Menurutnya, seruan yang tertuang dalam Deklarasi Rio de Janeiro pada awal tahun ini, yaitu untuk memperkuat kerja sama Global South demi tata kelola dunia yang inklusif dan berkelanjutan, juga sangat relevan dengan arah kebijakan Indonesia. 

“Industrialisasi harus berjalan beriringan dengan inklusivitas, keadilan, dan keberlanjutan, sekaligus memastikan bahwa suara negara berkembang ikut menentukan masa depan industri dan rantai pasok global,” jelas Wamenperin Faisol kepada media secara daring, pada Jumat 19 September 2025.

Lebih lanjut, Faisol juga turut menambahkan bahwa untuk mendukung industrialisasi ini, Kemenperin juga sudah menyusun arah kebijakan industri nasional melalui Strategi Baru Industri Nasional (SBIN) yang berlandaskan empat pilar utama, yang diketahui terdiri dari:

BACA JUGA:UI Resmi Dirikan Palestine Center, Wujud Komitmen Akademik dan Advokasi untuk Kemerdekaan Palestina

BACA JUGA:Dana Kredit Mengendap Rp2.304 Triliun per Juni 2025, DPR dan Ekonom Wanti-wanti: Bisa Jadi Bom Waktu Ekonomi Nasional!

1.  Percepatan hilirisasi sumber daya alam, (khususnya nikel, tembaga, dan bauksit).

2.  Pengembangan industri hijau

3.  Digitalisasi industri melalui Making Indonesia 4.0

4.  Penguatan sumber daya manusia industri berbasis kompetensi

Sumber: