Generasi Anti Galbay: Edukasi Finansial untuk Masa Depan yang Lebih Sehat

- Risiko hukum, baik tuntutan perdata maupun ancaman pidana.

- Riwayat kredit buruk yang menutup akses ke layanan keuangan formal.

- Tekanan psikologis, gangguan keluarga, hingga masalah di lingkungan sosial.

“Galbay bukan solusi, melainkan sumber masalah baru yang bisa menghambat kesempatan finansial di masa depan,” jelas Aidil.

Ia menyarankan masyarakat untuk selalu mengkritisi informasi di media sosial. Prinsipnya sederhana: jika ajakan tersebut bertentangan dengan logika finansial sehat dan tidak berasal dari sumber resmi, maka dapat dipastikan menyesatkan.

BACA JUGA:KPK Buka Suara soal Isu Pemanggilan Nikita Mirzani Terkait Dugaan Suap Jaksa dan Hakim

Tips Menghindari Galbay:

- Hitung kemampuan finansial sebelum mengajukan pinjaman.

- Batasi cicilan agar tidak melebihi kapasitas bulanan.

- Prioritaskan kebutuhan utama sebelum keinginan.

- Pinjam di lembaga resmi yang berizin dan diawasi OJK.

BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Gelar Latihan Keadaan Darurat di Bandara Soekarno-Hatta

Skor Kredit: Aset Finansial yang Harus Dijaga

Aggi Nauval Guntur Surapati, CEO PT Cloudun Technology Indonesia sekaligus Penyelenggara Pemeringkat Kredit Alternatif (PKA) terdaftar di OJK, menekankan pentingnya skor kredit. Skor ini adalah cerminan reputasi finansial seseorang yang menentukan peluang memperoleh layanan keuangan di masa depan, mulai dari kredit rumah, kendaraan, modal usaha, hingga kartu kredit.

“Riwayat kredit yang baik membuka pintu kepercayaan lembaga keuangan. Sebaliknya, catatan galbay akan menjadi hambatan serius, meskipun kondisi finansial peminjam sudah membaik,” tegas Aggi.

Ia menambahkan bahwa reputasi finansial dibangun dari kebiasaan disiplin dalam mengelola pinjaman dan membayar tepat waktu. Jika digunakan secara bijak, fintech lending sebenarnya dapat menjadi solusi yang bermanfaat untuk kebutuhan masyarakat sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Wujudkan #GenerasiAntiGalbay untuk Masa Depan

Sumber: