bannerdiswayaward

Instruktur Berkualitas, Peserta Didik Naik Kelas

Instruktur Berkualitas, Peserta Didik Naik Kelas

Fellow di Groningen Research Centre for Southeast Asia and ASEAN Tatang Muttaqin--Dok pribadi

Instruktur sejatinya bukan sekadar pengajar keterampilan teknis, namun juga motor perubahan yang menjembatani pendidikan dengan dunia kerja sekaligus menanamkan nilai keuletan, inovasi, dan semangat kewirausahaan.

Menyadari pentingnya peran instruktur, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Ditjen Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus menghadirkan program peningkatan kapasitas instruktur.

Beragam skema telah dilakukan, mulai dari peningkatan keterampilan (upskilling reskilling) di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi, hingga magang yang langsung dilaksanakan di industri untuk selanjutnya digetuktularkan kepada instruktur lain.

Salah satu langkah inovasi terbaru adalah Program Pelatihan 1.100 Instruktur LKP.

Program dirancang bukan hanya pelatihan teknis, tetapi juga gerakan budaya untuk berbagi praktik baik, belajar sepanjang hayat, serta membangun kualitas secara bergotong-royong.

BACA JUGA:Wondr ITB Ultra Marathon Ditutup Meriah, BNI–ITB Perkuat Kolaborasi untuk Pendidikan

Melalui peningkatan kapasitas instruktur, dampaknya akan berlipat ganda karena seorang instruktur naik kelas, ratusan peserta didik akan ikut terdongkrak kualitasnya.

Hal ini akan semakin relevan jika dikaitkan dengan laporan Future of Jobs dari World Economic Forum (2023) yang menyebut 6 dari 10 pekerja membutuhkan pelatihan ulang sebelum tahun 2027.

Sayangnya, baru separuh pekerja yang memiliki akses ke pelatihan.

Data BPS termutakhir pada Februari 2025 menunjukkan angka pengangguran masih 7,28 juta orang.

Salah satu penyebabnya: keterampilan yang ada belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan industri.

Untuk itu, kursus dan pelatihan menjadi jawaban atas kesenjangan ini.

Saat ini terdapat lebih dari 12 ribu LKP, namun kualitasnya sangat beragam sehingga hanya sekitar 20 persen yang masuk kategori sangat baik.

Untuk mengatasi ketimpangan ini, program “Instruktur Naik Kelas” menjadi jembatan sehingga memungkinkan instruktur tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung magang di industri dan membawa pulang pengalaman nyata untuk kemudian disebarluaskan.

BACA JUGA:Pemkot Pontianak Lepas 12 Siswa Sekolah Rakyat, Wawako Bahasan Tekankan Pentingnya Pendidikan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads