Messi Marah pada Joan Laporta Usai Desak Barcelona Pulangkan Neymar, La Pulga Resmi Perpanjang Kontrak Inter Miami
Mantan wakil presiden Barcelona, Jordi Mestre, mengungkap bahwa Lionel Messi dan keluarganya hingga kini masih menyimpan rasa marah kepada Presiden Joan Laporta atas cara klub memperlakukan dirinya saat perpisahan pada 2021-Tangkapan Layar Instagram@leomessi-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Mantan wakil presiden Barcelona, Jordi Mestre, mengungkap bahwa Lionel Messi dan keluarganya hingga kini masih menyimpan rasa marah kepada Presiden Joan Laporta atas cara klub memperlakukan dirinya saat perpisahan pada 2021.
Dalam wawancaranya dengan Sports360, Mestre mengatakan keputusan klub waktu itu meninggalkan luka mendalam bagi Messi, yang merasa dikhianati oleh janji-janji yang tidak ditepati.
“Apa pun yang dilakukan Barcelona untuk Messi, tidak akan pernah cukup,” ujar Mestre.
BACA JUGA:Arsenal Buka Jalan Superstar Atletico Madrid Rp3,8 Triliun Nyebrang ke Barcelona
“Kontribusinya luar biasa, bukan hanya dalam hal prestasi, tapi juga finansial. Tur pra-musim dengan Messi berbeda jauh dibandingkan tanpanya. Ia memang digaji besar, tapi sepenuhnya pantas karena memberikan banyak keuntungan bagi klub.”
Menurut Mestre, akar masalahnya terletak pada janji palsu selama negosiasi kontrak baru, yang akhirnya gagal dipenuhi Laporta.
“Saya tahu dari orang-orang dekatnya bahwa Messi dan keluarganya masih sangat marah kepada Laporta. Sangat marah,” tegas Mestre.
Selain itu, Mestre juga mengungkap bahwa Messi pernah secara langsung meminta klub untuk memulangkan Neymar, setelah sang bintang Brasil hengkang ke PSG dengan biaya rekor 222 juta euro pada 2017.
BACA JUGA:Jadwal Liga Europa Malam Ini: Debut Sean Dyche di Pentas UEL, Dean James Bersiap Hadapi Aston Villa!
BACA JUGA:Link Live Streaming Persib vs Selangor di Piala AFC 2025
“Leo pernah berkata kepada saya,‘Saya ingin Neymar kembali.’ Ia melihat Neymar sebagai rekan yang sempurna, seseorang yang mampu menyeimbangkan kreativitasnya dan memberi ruang baginya untuk berkembang,” ungkap Mestre.
Mestre mengaku menyesal karena Neymar tidak bertahan lebih lama di Barcelona.
“Dalam rencana kami, Neymar adalah penerus Messi. Saya paham kenapa Leo menginginkannya kembali, karena saat mereka bermain bersama, semuanya terasa istimewa,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: