Aturan Baru! BGN Batasi Produksi Harian MBG: Satu Dapur Maksimal 3.000 Porsi per Hari

Aturan Baru! BGN Batasi Produksi Harian MBG: Satu Dapur Maksimal 3.000 Porsi per Hari

Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, di Jakarta-Hasyim Ashari -

JAKARTA, DISWAY.ID — Badan Gizi Nasional (BGN) resmi menetapkan aturan baru yang membatasi jumlah produksi harian di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kebijakan ini diambil sebagai bentuk evaluasi besar-besaran terhadap pelaksanaan program, setelah maraknya kasus keracunan makanan di sejumlah daerah.

Langkah pembatasan ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Program MBG, dan akan segera diikuti dengan Petunjuk Teknis (Juknis) dari BGN.

BACA JUGA:Heboh Influencer Dijanjikan Rp5 Juta Jika Bikin Konten Positif MBG, BGN Langsung Meralat

Menurut aturan baru tersebut, setiap SPPG secara standar hanya diperbolehkan memproduksi maksimal 2.500 porsi per hari, dengan rincian:

  • 2.000 porsi untuk peserta didik (anak sekolah), dan
  • 500 porsi untuk kelompok 3B (ibu hamil, ibu menyusui, dan balita).

Namun, SPPG yang memiliki juru masak bersertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dapat meningkatkan kapasitasnya hingga maksimal 3.000 porsi per hari.

“Standar 2.500 porsi per hari dibuat agar setiap SPPG bisa menjaga kualitas dari proses pengolahan, penyajian, hingga distribusi makanan kepada penerima manfaat,” ujar Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, di Jakarta, Rabu (29/10/2025).

“Tapi kalau SPPG sudah punya juru masak bersertifikat dan fasilitas memadai, kami beri ruang naik sampai 3.000 porsi. Ini tetap dengan pengawasan ketat,” tambahnya.

BACA JUGA:Dan Terjadi Lagi, Keracunan MBG di Lembang Bikin 133 Siswa Dirawat!

Nanik menegaskan, batas produksi ini bukan sekadar angka, tapi mekanisme pengendalian mutu dan keamanan pangan di setiap dapur layanan MBG.

BGN ingin memastikan peningkatan jumlah produksi tidak berbanding terbalik dengan kualitas gizi dan keamanan makanan yang diberikan.

"Kami ingin memastikan bahwa peningkatan kapasitas tidak mengorbankan kualitas gizi dan keamanan pangan. Prinsip utama program ini adalah memberi makanan bergizi, aman, dan tepat sasaran,” tegas Nanik.

BACA JUGA:RESMI! PSSI Siapkan Pelatih Anyar Timnas Sebelum FIFA Matchday Maret 2026, Thomas Doll dan Brendan Rodgers Masuk Radar?

Kebijakan pembatasan ini muncul setelah beberapa laporan keracunan makanan massal di sejumlah daerah yang menjadi lokasi pelaksanaan program MBG.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads