Setelah Dikaji, Skema Biaya Jemput Antar Aplikator Ojol Ternyata Cuma Rp204
Anggota Komisi V DPR RI, Adian Napitupulu, menanggapi kecilnya skema jasa antar jemput Ojol yang begitu memberatkan mitra-Istimewa-
JAKARTA, DISWAY.ID - Potongan besar dari aplikator masih menjadi keluhan utama para driver ojek online.
Dari setiap transaksi, potongan yang diambil bisa mencapai lebih dari 20%, sementara biaya jasa sebenarnya hanya sekitar Rp2.000.
BACA JUGA:Bertemu Aliansi Ojol, Bung Adian Sepakat Perjuangkan Potongan 10 Persen Bagi Pengemudi
Situasi ini dianggap tidak adil bagi para driver yang setiap hari bekerja keras di jalan, karena penghasilan mereka semakin tergerus oleh sistem komisi yang berat sebelah.
Menanggapi hal ini, Anggota Komisi V DPR RI, Adian Napitupulu, menemukan bahwa banyak kejanggalan soal fix Cost yang diterima oleh mitr ojol.
"Saya ikut diskusi dengan 3 perusahaan Aplikator Transportasi On Line dan 3 Asosiasi Driver On Line. Banyak hal baru dan menarik yang di dapat dari diskusi sekitar 3 jam itu, antara lain berapa Fix Cost atau Cost Per Action (CPA) dalam satu kali pesan antar penumpang melalui transportasi On Line, berapa perkiraan laba bersih Apikator perhari dan kemana perginya uang hasil keringat Driver itu di bawa Aplikator," ujar Adian dikutip, Kamis, 30 Oktober 2025.
"Ketika angka dipaparkan ternyata biaya CPA per sekali jemput antar hanya *Rp 186,- s/d Rp 204, per order dan biaya itu sudah termasuk biaya Google Map," bebernya.
BACA JUGA:Di Tengah Rencana Kenaikan Tarif, Pramono Sentil Mesin Tap Transjakarta Sering Ngadat!
Adian juga menyoroti komponen over head yang berbeda di tiap perusahaan. Adian juga menemukan bahwa ada perbedaan angka over head yang basis hitungannya dari sejumlah komponen.
"Perhitungan itu memang belum memasukan komponen Over Head, Marketing dan Maintenance karena ketiga komponen itu memiliki perhitungan berbeda untuk tiap perusahaan, misalnya, perbedaan gaji perbulan tentu membuat hitungan Over Head jadi berbeda. Begitu juga dalam marketing, apakah menggunakan artis mahal atau tidak tentu mempengaruhi biaya," tuturnya.
Sempat Ragu
Lebih jauh Adian menuturkan, dirinya mengaku sempat ragu jika biaya Google Maps yang ditanggung perusahaan Ojol itu tinggi. Terlebih, narasi biaya Google Map tinggi dinilai hanya akal-akalan perusahaan untuk menutupi potongan yang dibebankan ke mitra driver.
"Semula saya agak ragu pada CPA Rp 186,- s/d Rp 204 itu, karena selama ini Aplikator sering membangun narasi seolah Google Map itu berbiaya tinggi. Namun keraguan terjawab ketika dalam diskusi itu di paparkan data biaya Google Map berbayar. Angka yang keluar untuk berlangganan 10 juta pengguna perbulan ternyata hanya Rp17 sampai Rp50 per perjalanan, tergantung pilihan fasilitas layanan Google Map-nya,"paparnya.
"Malam usai diskusi saya coba memasukan komponen biaya over Head, Marketing dan Maintenance secara garis besar dan umum. Hasilnya sekali lagi membuat saya kaget karena ternyata total di kisaran Rp600 per perjalanan," katanya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: