bannerdiswayaward

Penelitian Ungkap PKMK Efektif Turunkan Risiko Stunting dan Penyakit Infeksi

Penelitian Ungkap PKMK Efektif Turunkan Risiko Stunting dan Penyakit Infeksi

Intervensi Nutrisi Medis Tingkatkan Kualitas Hidup Anak Undernutrisi di Indonesia---Dok. Istimewa

BACA JUGA:Ahli Gizi Tanggapi Pernyataan Wakil Ketua DPR: MBG Bukan Sekadar Bagi-Bagi Makanan

Dari sisi ekonomi, analisis biaya menunjukkan bahwa pemberian PKMK selama tiga bulan memberikan efisiensi yang sangat signifikan.

Dengan investasi sekitar Rp1.863.720 (USD 116,79) per anak, risiko dan beban biaya pengobatan infeksi seperti TB turun 47,2%, pneumonia 44,7%, ISPA 47,2%, dan diare hingga 48,9%. Hasil ini memperlihatkan bahwa intervensi nutrisi memberikan nilai yang jauh lebih besar dibandingkan biaya yang dikeluarkan.

Melalui pendekatan analitis menggunakan QALY (Quality Adjusted Life Year) dan ICER (Incremental Cost-Effectiveness Ratio), intervensi senilai Rp1,86 juta per anak ini terbukti meningkatkan kualitas hidup sekaligus menghemat biaya rumah sakit.

Dengan kata lain, investasi pada nutrisi anak menghadirkan manfaat ekonomi dan sosial jangka panjang, sehingga menjadikan produk PKMK sebagai solusi intervensi kesehatan yang efektif, berkelanjutan, dan berdampak luas.

BACA JUGA:Teks Doa Upacara Hari Guru Nasional 2025 Resmi Kemenag dan Kemedikdasmen, Referensi untuk Acara Sekolah

Temuan tersebut juga membuka peluang bagi kebijakan baru, khususnya terkait kemungkinan PKMK masuk dalam skema pembiayaan BPJS Kesehatan untuk penanganan anak stunting.

Studi ini memberikan dasar kuat bahwa integrasi PKMK ke dalam layanan promotif, preventif, maupun kuratif berpotensi mengurangi beban klaim BPJS dari kasus pneumonia, diare, dan infeksi berulang yang umum terjadi pada anak malnutrisi. Analisis farmakoekonomi memperlihatkan bahwa intervensi ini layak dipertimbangkan sebagai bagian dari kebijakan jaminan kesehatan nasional.

Nutricia Sarihusada, sebagai produsen nutrisi medis, menegaskan komitmennya untuk berkontribusi pada perbaikan gizi anak Indonesia melalui inovasi berbasis riset, kerja sama dengan tenaga kesehatan, institusi akademis, hingga pemerintah.

Selama lebih dari tujuh dekade hadir di Indonesia, perusahaan ini secara konsisten melahirkan produk nutrisi medis yang memenuhi standar regulasi dan terbukti efektif melalui uji klinis, termasuk PKMK, sebagai bagian dari upaya percepatan penanganan malnutrisi serta pencegahan penyakit infeksi.

BACA JUGA:Waka BGN: Libatkan Peternak dan Petani Kecil, UMKM, serta Koperasi Sebagai Pemasok Bahan Pangan MBG

Penerimaan hasil penelitian ini di ISPOR 2025—forum internasional terkemuka dalam bidang Health Economics and Outcomes Research (HEOR)—menjadi pencapaian penting bagi Indonesia.

"Untuk pertama kalinya, Indonesia mampu menunjukkan bahwa produk PKMK memiliki bukti klinis dan nilai ekonomi yang kuat di konteks lokal. Temuan ini menegaskan bahwa intervensi PKMK tidak hanya mampu menekan stunting dan infeksi, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi nasional di masa depan,” tutup Akbar Bahar.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads