Adopsi Mobil Listrik di Indonesia Masih Terbatas, Early Adopter Jadi Penggerak Utama

Adopsi Mobil Listrik di Indonesia Masih Terbatas, Early Adopter Jadi Penggerak Utama

Adopsi Mobil Listrik di Indonesia Masih Didominasi Early Adopter, Ini Temuan Riset ID COMM---Dok. Istimewa

Mengacu data GAIKINDO, penjualan Battery Electric Vehicle (BEV) meningkat signifikan, dari 15.318 unit pada 2023 menjadi 43.188 unit pada 2024. Angka tersebut bahkan telah mencapai 51.191 unit hanya dalam delapan bulan pertama 2025.

Kebijakan Kendaraan Listrik: Dari Perintisan ke Penguatan Ekosistem

Kerangka kebijakan kendaraan listrik di Indonesia mulai dibangun sejak 2019 melalui Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Aturan ini kemudian diperkuat oleh berbagai regulasi turunan di tingkat kementerian dan pemerintah daerah.

Secara umum, kebijakan tersebut bertujuan menekan ketergantungan pada energi fosil sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca. Dalam risetnya, ID COMM juga memetakan regulasi di sepanjang rantai pasok industri kendaraan listrik, mulai dari penambangan bahan baku, proses produksi, hingga daur ulang komponen.

“Kebijakan menjadi simpul penghubung antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Perannya bukan sekadar sebagai alat pengatur, tetapi juga katalis kolaborasi lintas sektor,” jelas Inu Machfud, Research Associate ID COMM.

BACA JUGA:Timnas Indonesia U-22 Kandas di SEA Games 2025, Indra Sjafri: Ini Tanggung Jawab Saya

Perspektif Konsumen: Faktor Ekonomi Masih Dominan

Dari sisi konsumen, aspek ekonomi menjadi faktor paling menentukan dalam keputusan pembelian mobil listrik. Biaya operasional yang lebih rendah serta pajak tahunan yang jauh lebih murah—sekitar Rp150 ribu—menjadi daya tarik utama, terutama bagi pengguna dengan mobilitas tinggi.

Selain faktor finansial, terdapat pula dimensi psikologis. Pemilik mobil listrik merasa bangga menjadi bagian dari kelompok pengadopsi awal dan kerap diasosiasikan dengan gaya hidup modern. Sementara itu, alasan lingkungan masih dipandang sebagai faktor pendukung, bukan penentu utama.

Riset juga mencatat bahwa seluruh responden pemilik mobil listrik telah memiliki mobil konvensional sebelumnya. Artinya, mobil listrik belum menjadi kendaraan pertama, dengan kisaran harga mulai dari Rp189 juta hingga Rp1,58 miliar. Temuan ini menegaskan bahwa segmen pasar masih terkonsentrasi di kelas menengah atas.

Usia Pengguna dan Pola Keputusan Pembelian

Dari sisi usia, pengguna mobil listrik terbagi dalam tiga kelompok utama:

- Usia 25–35 tahun, yang sedang membangun karier

- Usia 36–50 tahun, yang sudah mapan secara ekonomi dan keluarga

Usia di atas 50 tahun, yang menginginkan kenyamanan mobilitas dengan biaya operasional rendah menjelang masa pensiun

Dalam proses pengambilan keputusan, konsumen banyak dipengaruhi lingkungan sekitar, media sosial, serta influencer otomotif yang menjadi rujukan awal sebelum membeli.

BACA JUGA:Jadwal Bioskop Trans TV Hari Ini 13 Desember 2025 dan Sinopsis Singkat, Akhir Pekan Nonton Film Aksi Laga!

Pelaku Industri Masih Bersikap Wait and See

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads