Adopsi Mobil Listrik di Indonesia Masih Terbatas, Early Adopter Jadi Penggerak Utama

Adopsi Mobil Listrik di Indonesia Masih Terbatas, Early Adopter Jadi Penggerak Utama

Adopsi Mobil Listrik di Indonesia Masih Didominasi Early Adopter, Ini Temuan Riset ID COMM---Dok. Istimewa

Di sisi industri, produsen otomotif dinilai cukup responsif terhadap peluang, namun tetap berhati-hati dalam menentukan arah investasi. Banyak pelaku industri masih menunggu kepastian permintaan dan konsistensi kebijakan sebelum menyusun peta jalan jangka panjang.

Dua tahun awal pertumbuhan mobil listrik di Indonesia lebih menyerupai fase bertahan dan pembelajaran, bukan stabilisasi. Persaingan juga memasuki fase price–performance war, terutama dengan masuknya produsen asal Tiongkok yang menawarkan harga agresif berkat efisiensi rantai pasok.

Kondisi ini diperparah dengan tekanan margin, siklus model yang semakin pendek, serta ketidakpastian insentif pemerintah. Pasar yang masih terpusat di wilayah urban menunjukkan bahwa pertumbuhan saat ini belum sepenuhnya inklusif.

Media sebagai Penghubung Ekosistem

Dalam ekosistem kendaraan listrik, media memiliki peran strategis sebagai penyampai informasi yang berimbang dan kredibel. Media tidak hanya memperluas jangkauan informasi, tetapi juga membangun kepercayaan publik dengan menerjemahkan kebijakan ke dalam bahasa yang mudah dipahami.

“Pemberitaan seharusnya tidak hanya menonjolkan kemajuan teknologi, tetapi juga menghadirkan perspektif kritis sebagai bagian dari edukasi publik,” ujar Claudius Surya, Research Associate ID COMM.

Menuju Early Majority: Tantangan dan Kunci Keberhasilan

Untuk mendorong adopsi menuju fase early majority, diperlukan sinkronisasi lintas aktor, mulai dari konsistensi kebijakan, kejelasan arah bisnis industri, hingga edukasi publik yang menekankan manfaat praktis.

Kepercayaan konsumen juga sangat bergantung pada kualitas SPKLU, layanan purna jual, serta ketersediaan suku cadang. Dengan memperkuat narasi nilai dan keandalan, transisi mobil listrik diharapkan dapat bergerak dari adopsi eksklusif menuju penggunaan massal yang berkelanjutan.

Komitmen ID COMM Lanjutkan Riset Independen

Peluncuran riset ini dihadiri oleh akademisi, asosiasi, konsultan, lembaga donor, media, dan think tank. Diskusi dipimpin oleh jajaran pimpinan ID COMM, termasuk Sari Soegondo dan Asti Putri, serta dua Research Associate, Inu Machfud dan Claudius Surya.

“ID COMM akan terus menghadirkan riset independen untuk memberikan perspektif yang komprehensif terhadap tren industri di Indonesia. Kami berharap hasil riset ini dapat menjadi rujukan bagi para pemangku kepentingan dalam mengambil langkah konkret ke depan,” tutur Sari Soegondo, Co-Founder & Executive Director ID COMM.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads