BEIJING, DISWAY.ID - Tiongkok kian memburuk, akibat hantaman wabah Covid-19 yang belum juga mereda.
Kemarin dilaporkan lebih dari 11.800 kasus Covid-19. Sebagian besar sebaran, berada di Shanghai.
Pemerintah Tiongkok akhirnya mengambil kebijakan yang lebih tegas.
BACA JUGA:5 Pekan Beijing Lockdown, Posting Bernada Sarkasme Jadi Sorotan Pemerintah Tiongkok
Dengan melakukan pembatasan secara melauas pada 5 Mei mendatang jika target ‘Nol Covid-19’ tak juga mereda.
Kondisi Tiongkok kian memburuk kian terlihat dari upaya pemerintah yang tak henti melakukan manuver.
Salah satunya melakukan dengan tes massal dan pentupan lokasi hiburan.
BACA JUGA:Virus Baru Gegerkan Tiongkok, Shanghai Masuki Masa Suram
Bahkan, kegiatan olahraga dan perjalanan di setiap daerah harus menyertakan hasil tes Covid-19 dalam waktu 48 jam, bersama dengan bukti vaksinasi penuh.
Kondisi ini secara jelas menaikan tingkat frustrasi dan ‘kemarahan’ 25 juta penduduk kota Beijing. Apalagi banyak warga yang diperintahkan untuk tinggal di rumah selama beberapa minggu.
Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok juga menegaskan, saat libur panjang dimulai tes massal tetap berlaku. Tak ada pengecualian.
BACA JUGA:Kasus Covid-19 Tinggi Lagi, Pabrik Samsung Dilaporkan Tutup di Tiongkok
Berita tentang tes massal memicu pembelian konsumsi naik. warga Beijing mengosongkan rak supermarket untuk mengantisipasi penguncian di kota berpenduduk 22 juta itu. Antrian panjang mengular.
Salah satu pengusah Pengusaha Wang Yue (41) mengaku siap jika keadaan memburuk.
Dia telah menimbun beras, makanan beku, dan kebutuhan lainnya sejak pandemi dimulai dua tahun lalu, dan sekarang memiliki cukup persediaan untuk dirinya dan putrinya yang berusia 7 tahun selama enam bulan.