Virus Baru Gegerkan Tiongkok, Shanghai Masuki Masa Suram

Virus Baru Gegerkan Tiongkok, Shanghai Masuki Masa Suram

Inilah postingan dari salah satu warga Shanghai Alice Su dalam laman twiter pribadinya. -Twitter/@Aliceysu-

SHANGHAI, DISWAY.ID - SHANGHAI melaporkan jumlah kematian harian Covid-19 tertinggi dalam dalam beberapa hari terakhir. Kondisi Tiongkok makin runyam setelah ditemukan virus baru sempalan Covid-19. 

Pemerintah Tiongkok terus melakukan penekanan pada kebijakan nol Covid-19 dengan tindakan penguncian ketat yang diberlakukan di kota tersebut.

Kota itu mencatat rata-rata 39 kematian dalam sehari, sehingga jumlah total kematian terkait virus menjadi 87 orang sejak akhir Februari. Data ini menurut laporan Komisi Kesehatan Shanghai.

BACA JUGA:Langka! Hujan Ikan Terjadi Setiap Tahun di Kota Ini, Anehnya Warga Tak Melihat Apapun dari Langit

Usia rata-rata orang yang meninggal adalah 78,7 tahun dan semuanya memiliki penyakit yang mendasarinya, menurut laporan tersebut.

Shanghai juga mencatat 21.058 infeksi Covid-19 lokal baru, yang sebagian besar adalah kasus ringan atau tanpa gejala, kata komisi itu. Sehari sebelumnya, kota itu melaporkan 23.370 kasus lokal baru dan 12 kematian.

Pusat keuangan penguncian ketat, sementara orang-orang yang tinggal di bagian timur kota, dan lingkungan dengan kasus yang dilaporkan sebelumnya, telah dikurung di rumah mereka lebih lama lagi.

BACA JUGA:Canggih! Perusahaan Asal Jepang Temukan Obat yang Mampu Basmi Covid-19 Dalam Waktu 'Sekejap'

Frustrasi di antara penduduk telah meningkat karena kurangnya akses dan perawatan medis terlebih ditemukannya subvarian baru sebagai hasil dari evolusi Covid-19 varian Omicron ditemukan di Yantai, Provinsi Shandong, wilayah Tiongkok timur.

Subvarian baru Omicron BA.2 ini sebelumnya tidak pernah ditemukan di Tiongkok daratan, demikian dilaporkan media penyiaran setempat, Senin.

Omicron BA.2 terbukti lebih menular dengan masa inkubasi yang lebih singkat.

BACA JUGA:Bombardir Odessa, Sasar Pusat Logistik, Rusia Klaim Hancurkan Senjata dari AS dan Eropa

Di Yantai, telah ditemukan 36 kasus positif Covid-19, selain 34 kasus tanpa gejala.

Menurut pengurutan genetika, 16 kasus termasuk dalam rantai transmisi yang sama ternyata disebabkan oleh Omicron BA.2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: afp