JAKARTA, DISWAY.ID – Ternyata tak hanya Tukul Arwana yang pernah menjalani perawatan oleh terapi cuci otak dr Terawan Agus Putranto.
Salah satu tokoh politik dan pengusaha sukses Tanah Air, Aburizal Bakrie mengaku terselamatkan berkat terapi cuci otak dr Terawan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Akan tetapi sekitar tahun 2018, terapi cuci otak dr Terawan sempat diberhentikan sementara oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) karena pelanggaran kode etik.
Dilansir dari radarcirebon.com, metode cuci otak, atau brainwash secara umum merupakan hasil modifikasi yang dilakukan dr Terawan dari metode DSA (Digital Subtraction Angiography).
BACA JUGA:Siber Rusia Pernah Buat AS dan Eropa Kalang Kabut, Joe Biden Perkuat Pertahanan Digital
DSA merupakan metode pemeriksaan kesehatan yang menggunakan teknik fluoroscopy untuk bertujuan memberi gambaran dari dalam pembuluh darah yang erat kaitannya dengan penyakit stroke.
Caranya dengan memasukkan kateter melalui pembuluh darah dan nanti akan dilakukan penyemprotan media kontras.
BACA JUGA:Tukul Arwana Dirawat dr Terawan dan Kondisinya Terus Membaik, Namun Dipecat dari IDI
Setelah itu, mesin x-ray akan menangkap gambaran di dalam pembuluh darah.
DSA tersebut mampu memberikan gambaran pembuluh darah tubuh bagian manapun, termasuk pada jantung dan otak.
Dr Terawan mengkombinasikan metode DSA dengan menyemprotkan heparin ke dalam pembuluh darah.
BACA JUGA:Sepatu Kasual Timnas Indonesia Pakai Brodo, Makin Gaya dan Keren
Heparin merupakan obat antikoagulan atau mengencerkan darah.
Setelah memasukkan kateter ke pembuluh darah melalui pangkal paha yang menuju ke otak, pasien juga akan disemprotkan heparin oleh dokter.
Awalnya tindakan ganda ini merupakan hasil dari uji ilmiah untuk meneliti efek memasukan heparin pada pasien stroke iskemik kronis.