BEKASI, DISWAY.ID - Keberadaan Sumur Binong yang air dan tanahnya dibawa oleh Ridwan Kami selaku Gubernur Jawa Barat ke Ibu Kota Nusantara (IKN) bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan Situs Cagar Budaya Negara yang harus dijaga bersama sama.
Nama Sumur Binong diambil dari nama pohon Binong atau yang dikenal dengan mama latin Terameles, pohon tersebut memang tumbuh besar dengan tumbuhan lainya di sekitar lokasi.
Madinah (32) merupakan juru kunci yang menjaga sampai dengan saat ini keberadaan Sumur Binong, setelah ayah dan ibunya wafat ia di percaya untuk melanjutkan menjaga ke asrian serta kesakralan sumur tersebut.
BACA JUGA:70 Dokter dan Ribuan Nakes Meninggal saat Pandemi, Wapres Ma'ruf Amin: Mereka Adalah Pahlawan
"Dulu Abah (bapak) yang jaga dari tahun 60-an (1960), terus Abah meninggal tahun 2007 diterusin sama ibu sampai (2021), ibu meninggal baru saya yang terusin jaga, kalau bahasa sekarang kuncen istilahnya" ucap Madinah saat di temui, Kamis 17 Maret 2022.
Madinah memang tidak bisa secara gamblang menjelaskan bagaimana sejarah dari Sumur Binong Tersebut, ataupun bagaimana tentang Sumur Binong tersebut dikarenakan ada aturan adat dan budaya yang di jaga namun secara pasti air dari sumber mata air Sumur Binong dipercaya sakral.
"Dari sebelum abah atau saya atau keluarga saya lah sudah ada beberapa generasi yang menjaga sumur ini dan memang sejak jaman dahulu sudah disakralkan sumur ini" ungkapnya.
BACA JUGA:Pemerintah Cabut HET Minyak Goreng Kemasan, Bunda Harus Tahu Sebabnya, Kecewa?
Seperti tempat sakral pada umumnya di Indonesia, para pengunjung boleh mengambil air ataupun membasuh muka bahkan sampai mandi dari air sumur tersebut.
Tamu yang datang ke Sumur Binong ini pun beragam dari berbagai daerah di Indonesia serta beragam agama pun datang ke lokasi sumur yang masih sangat asri di tengah hutan di sudut Kota Bekasi ini.
"Saya mengizinkan orang orang datang ke sini hanya sampai sore saja, paling jauh dari Bengkulu yang datang berkunjung ke sumur ini jadi kalau ada orang berkunjung malam gak izin jam 12 saya turun untuk memeriksa" terangnya
BACA JUGA:Barcelona Ditawari Rekrut Kembali Neymar Usai PSG Tersingkir dari Liga Champion
Madinah menjelaskan bahwa dahulu memang banyak orang yang datang ke sumur ini sampai dengan malam hari, bahkan sampai dengan menginap namun untuk menjaga keamanan serta keselamatan serta menghindari ritual yang aneh aneg dan melenceng saat ini pengunjung hanya di izinkan turun ke area sumur hanya sampai sore hari.
Sumur yang airnya tidak pernah kering dalam kondisi apapun ini memang di percaya kesakralanya oleh masyarakat, para pengunjung yang datang pun saat ini tidak di izinkan untuk foto ataupun video sesuai aturan adat dan kebudayaan yang ada.
BACA JUGA:Prediksi Barcelona vs Galatasaray: Domenech Torrent Pede Singkirkan Barca