Ulama Minangkabau Sebut Ucapan Gus Miftah Soal Agama Rendang Babi Sangat Tidak Layak: Kita Paham Siapa Dia....

Rabu 22-06-2022,09:48 WIB
Reporter : Risto Risanto
Editor : Risto Risanto

 

"Dan itu merusak marketing dan pencitraan. Orang Minang berhak menuntut, kalau ada yang menuntut secara hukum tidak ada masalah sebenarnya," tukasnya.

 

"Orang yang membela-membela gini udah jelas, itu sifat antipatik dan bukan sifat kejujuran. Artinya apa? Mereka nggak paham konteks yang dipersoalkan," ucapnya menambahkan.

 

Sementara itu, Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Cak Islah Bahrawi menganggap kalau pendapat Ustaz Adi Hidayat (UAH) yang menganalogikan agama rendang dengan batik tidak adil.

 

Menurutnya, analogi yang dilontarkan itu sama sekali tidak adil untuk disandingkan antara rendang dengan batik.

 

BACA JUGA:Agenda DPR RI Hari Ini, Rabu 22 Juni 2022

BACA JUGA:Puan Maharani Jadi Pusat Perhatian Gegara Asik Ngonten saat Jokowi dan Megawati Serius Ngobrol

 

Dia pun kembali bertanya, apakah boleh seseorang mengenakan pakaian batik untuk masuk ke gereja.

 

Hal tersebut disampaikan oleh Cak Islah dalam sebuah video di kanal YouTube DH Entertainment pada Selasa, 21 Juni 2022.

 

"Kalau batik ini juga dipaksa untuk dijadikan analogi terkait persoalan rendang ini, ini nggak fair," kata Cak Islah.

 

"Sekarang kalau kita mau menggugat, misalnya, boleh nggak pakaian batik itu dipakai orang menjalani misa di gereja? Boleh-boleh saja kan," sambungnya.

 

BACA JUGA:Sindir Keras Orang Islam Hobi Mencaci Ulama, UAS Lontarkan Tudingan ke Keturunan PKI?

BACA JUGA:Ketimbang Ulama, Gus Nur Sebut Rezim Jokowi Lebih Memuliakan Pawang Hujan

 

Cak Islah meminta agar UAH tidak membawa hal-hal yang bersifat kultur atau budaya ke dalam hukum fikih.

 

Ia menilai UAH sudah sangat meringankan suatu persoalan ke dalam hukum atau ranah agama.

 

Cak Islah ingin agar para ulama jangan sampai dengan mudahnya membodohi umat seolah-olah semua kultur harus di agamakan.

 

"Persoalannya adalah apa perbedaan dengan rendang, ini kan semuanya masalah budaya. Orang di Peru, di Chile, di Eropa, di Afrika boleh saja memasak rendang dengan daging monyet misalnya. Menurut saya boleh-boleh saja," tuturnya.

BACA JUGA:Tindakan Deportasi Abdul Somad Dituding Zalim, Ustaz Derry Sulaiman: Alasan Apa Ulama Kami Dihinakan?

BACA JUGA:Ustaz Yusuf Mansur Mendadak Nangis Pilu Ingatkan Anak Muda: Sesalah-salahnya Ulama Itu...

 

"Sama seperti, oh meskipun hak patennya dimiliki oleh negara Indonesia misalnya, tapi apa boleh ini dipakai oleh agama Kristen untuk dipakai acara Misa misalnya, ya boleh-boleh saja," tambah Cak Islah.

 

Intinya, Cak Islah hanya melihat masalah rendang ini sebagai permasalahan budaya saja dan tidak lebih.

Kategori :