Gus Miftah Resmi Jadi Utusan Khusus Presiden, Segera Bentuk Rumah Moderasi

Gus Miftah Resmi Jadi Utusan Khusus Presiden, Segera Bentuk Rumah Moderasi

Gus Miftah menjelaskan tugasnya seusai dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden di Komplek Istana, Jakarta, Selasa 22 Oktober 2024.-ist-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Presiden Prabowo Subianto telah melantik 7 Utusan Khusus Presiden (UKP) bersamaan dengan Penasehat Khusus Presiden, Staf Khusus dan Kepala/Wakil Kepala Badan di Istana Negara, Jakarta, Selasa 22 Oktober 2024.

KH Miftah Maulana Habiburrahman merupakan salah satu utusan khusus presiden yang turut dilantik.

Tokoh agama yang akrab disapa Gus Miftah itu, dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

BACA JUGA:Gemoy! Ini Daftar Lengkap Kabinet Merah Putih: 7 Penasehat Khusus Presiden, 109 Menteri-Wamen hingga 7 Utusan Khusus

Dalam menjalankan tugasnya, Gus Miftah akan berkantor di Komplek Istana Kepresidenan dan memiliki garis komunikasi dengan Sekretariat Kabinet serta berkoordinasi terkait fasilitasnya dengan Setneg. 

Seusai pelantikan, Gus Miftah mengungkapkan, tugas-tugasnya sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 17 tahun 2012 yakni melaksanakan tugas-tugas yang diperintah oleh presiden, di luar tugas-tugas yang sudah dalam urusan kementerian dan instansi pemerintah lain. 

Utusan Khusus Presiden bertanggung jawab kepada Presiden.

"Bidang saya di kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan ya," ujar Gus Miftah.

Dijelaskan Gus Miftah, Presiden Prabowo meminta dirinya juga untuk membangun komunikasi internasional dalam moderasi beragama dan toleransi.  

"Ada salah satu tugas yang disampaikan itu adalah membangun komunikasi internasional terkait dengan moderasi dan toleransi," ujar Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji Sleman Yogyakarta ini.

Sedangkan untuk awal menjalankan tugasnya, Gus Miftah mengatakan, akan berupaya menjaga kerukunan beragama di Indonesia.

BACA JUGA:Tok! DPR RI Resmi Miliki 13 Komisi di Periode 2024-2029, Berikut Daftar Mitra Kerjanya

Soal kerukunan di Indonesia, sebutnya, sangat menarik dan merupakan isu krusial.

"Karena begitu banyaknya perbedaan di negeri ini, seperti 17 ribu pulau, 1.700 suku, 736 bahasa, dan 6 agama. Tentunya kalau tidak disikapi secara dewasa, ini kurang baik, maka bagaimana upaya kita hari ini adalah menjaga kondisi kita terkait kerukunan," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads