Gus Yahya: Penangguhan Bahlil Bukan soal Gelar, Tapi Penundaan Yudisium

JAKARTA, DISWAY.ID-- Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA) KH Yahya Cholil Staquf mengklarifikasi soal nota dinas yang beredar di media sosial terkait penangguhan gelar doktor Bahlil Lahadalia.

Nota dinas tersebut mengumumkan terkait hasil rapat antara MWA, Rektor, Senat Akademik, dan Dewan Guru Besar pada 12 November 2024.

BACA JUGA:Nasib Gelar Doktor Bahlil usai Ditangguhkan, Bakal Wisuda Desember?

BACA JUGA:Isyarat Gus Yahya Soal Nasib Gelar Doktor Bahlil di Sidang Etik

Hasilnya, kelulusan Bahlil sebagai mahasiswa Program Doktor (S3) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) ditangguhkan.

"Kelulusan BL mahasiswa Program Doktor (S3) SKSG ditangguhkan, mengikuti Peraturan Rektor Nomor 26 Tahun 2022, selanjutnya akan mengikuti keputusan sidang etik," tulis siaran pers nota dinas yang ditandatangani Yahya.

Lebih lanjut, siaran pers ini pun dianggap menyatakan bahwa gelar doktor Bahlil ditangguhkan.

Kendati demikian, Gus Yahya menegaskan bahwa kelulusan Bahlil bukan serta merta ditentukan oleh sidang promosi doktor yang telah dilakukan pada bulan lalu, 16 Oktober 2024.

BACA JUGA:Duduk Perkara UI Tangguhkan Gelar Doktor hingga Bahlil Bakal Disidang Etik

BACA JUGA:Protes Jatam Akan Dibahas pada Sidang Etik Gelar Doktor Bahlil

Selain sidang promosi, Bahlil harus menjalani yudisium terlebih dahulu sebelum bisa menyematkan gelar doktor tersebut di depan namanya.

"Itu penangguhan yudisium. Kelulusan itu ujian promosi dan yudisium. Ujian promosi kan sudah. Yang tidak bisa serta-merta itu berarti harus ditangguhkan. (Maksud penangguhan) ya yudisium itu," ungkap Gus Yahya kepada awak media di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, 15 November 2024.

Dijelaskannya, yudisium baru bisa dilakukan setelah Bahlil menyelesaikan studi empat semester.

"Mengenai disertasi Pak Bahlil, satu-satunya yang dianggap tidak relevan dan dinilai dengan aturan-aturan yang ada adalah ujian promosinya dilakukan sebelum masa empat semester penuh. Sebagaimana seperti yang di ketentuan, masa studi doktoral berbasis penelitian."

Sumber: