JAKARTA, DISWAY.ID - Seorang profesor biokimia di Trinity College di Irlandia, Luke O'Neill memberi peringatan soal gejala baru yang ditimbulkan varian BA.5.
Sekarang subvarian Omicron yang dominan di seluruh dunia dapat membuat seseorang sulit tidur karena merasa berkeringat di malam hari.
Dia menyebut gejala itu merupakan "bola kurva lain" dari hasil subvarian baru yang bertabrakan dengan sistem kekebalan sehingga menghasilkan "penyakit yang berbeda".
BACA JUGA:Geger! Beredar Video Karyawati Bank Pemerintah Joget di TikTok Pamer Dada Terbuka
BACA JUGA:Sedih... Lumba-lumba Ini Tersisa 10 Ekor Lagi di Dunia, Mulai Terancam Punah?
Boffin bug Trinity College menjelaskan bagaimana virus yang "berubah" sekarang menunjukkan gejala baru dan berbeda yang belum tentu dikenali oleh orang Inggris sebagai Covid-19.
Berbicara kepada Newsstalk Irlandia, profesor yang berbasis di Dublin mengatakan bahwa ada satu gejala tambahan untuk BA.5 yang dilihatnya, yakni keringat di malam hari.
Setiap orang berkeringat sedikit di malam hari, tetapi keringat malam adalah hal yang berbeda.
Menurut NHS, mereka diklasifikasikan sebagai berkeringat begitu banyak sehingga pakaian malam dan tempat tidur Anda menjadi basah.
BACA JUGA:HP Baru Xiaomi Sudah Lolos TKDN di Indonesia, Disebut Punya Spek Menggiurkan, Xiaomi 12T?
BACA JUGA:Insiden Mengerikan! Buaya Telan Bocah 7 Tahun di India
Orang dewasa dan anak-anak bisa berkeringat di malam hari dan itu bisa terjadi bahkan jika kamar Anda bersuhu dingin.
Gejala terbaru adalah "bola kurva lain" Profesor O'Neill memperingatkan, dan itu adalah akibat dari virus baru yang bertabrakan dengan sistem kekebalan yang mengakibatkan "penyakit yang berbeda".
Dan dia menekankan bahwa sementara vaksin saat ini masih menawarkan "perlindungan yang baik", suntikan baru akan diluncurkan menjelang gelombang Covid musim dingin yang diperkirakan.
"Seperti flu, Anda akan mengubah vaksin berdasarkan varian yang ada saat itu," kata Luke O'Neill, dikutip dari laman The Sun pada Kamis, 14 Juli 2022.