Gadis, yang berusia 14 bulan dan dua saudara laki-lakinya, berusia 12 dan 15 tahun, semuanya bekerja di pabrik awal tahun ini dan tidak bersekolah.
Ayah mereka, Pedro Tzi, membenarkan akun orang-orang ini dalam sebuah wawancara dengan Reuters.
Polisi di kota kelahiran keluarga Tzi, Enterprise, juga mengatakan kepada Reuters bahwa gadis itu dan saudara-saudaranya telah bekerja di SMART.
Pihak kepolisian yang membantu menemukan gadis yang hilang, pada saat pencarian mereka mengumumkan nama anak-anak tersebut pada khalayak.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Bocoran Jadwal Autopsi Ulang Brigadir J dari Kuasa Hukum, Minggu Depan Hari…
Polisi di Enterprise, sekitar 45 mil dari pabrik di Luverne, tidak memiliki yurisdiksi untuk menyelidiki kemungkinan pelanggaran hukum perburuhan di pabrik tersebut.
“Akan tetapi Polisi telah memberi tahu kantor jaksa agung negara bagian setelah insiden itu,” jelas James Sanders yang merupakan seorang detektif Polisi Enterprise.
Anak-anak Pedro Tzi, yang sekarang telah mendaftar untuk masa sekolah yang akan datang.
BACA JUGA:DFSK Perkenalkan Mini EV untuk Pertama Kalinya di Indonesia, Ramaikan Pasar Compact EV
BACA JUGA:Bharada E Buka-bukaan Peristiwa Berdarah di Rumah Ferdy Sambo, Ia Pun Minta Perlindungan ke LPSK
Semantara itu kelompok pekerja di bawah umur lainya denga jumlah yang lebih banyak dan bekerja pekerjaan di pemasok milik Hyundai selama beberapa tahun terakhir juga melakukan hal yang sama.
Dalam sebuah wawancara dengan komunitas tersebut, beberapa anak di bawah umur telah meninggalkan sekolah untuk bekerja dalam shift panjang di pabrik, fasilitas luas dengan riwayat pelanggaran kesehatan dan keselamatan berhasil dikumpulkan, termasuk bahaya amputasi.
BACA JUGA:3 Line Up Motor Listrik Binelli di PEVS 2022, Motor Cargo Buat Pengantaran Barang Dalam Kota