Dalam proses otopsi ini, dokter Forensik mengukapkan jika mengalami kesulitan.
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensi Indonesia Ade Firmansyah Sugiharto lantas buka suara.
Ia mengatakan jika jenazah Brigadis J sudah alami fase pembusukan sehingga hal tersebut menjadi penyebab kesulitan ketika melakukan otopsi.
"Sesuai dengan apa yang kami perkirakan sebelumnya, bahwa autopsi pasti memiliki beberapa kesulitan. Pertama, tentunya otopsi jenazah sudah diformalin dan sudah mengalami beberapa derajat pembusukan yang memang kita antisipasi akan terjadi," ucap Ade Firmansyah Sugiharto, dilansir dari FIN.co.id pada Kamis 28 Juli 2022.
Lanjutanya ia meyakini jika autopsi Brigadir j bisa dijalankan
Tim dokter Forensik berhasil mengidentifikasi sejumlah luka. Saat ini sampel luka akan diperiksa menggunakan mikroskopik.
"Di sini ya setelah kami lakukan pemeriksaan, semua sampel telah kami kumpulkan dan akan kami bawa ke Jakarta untuk kita periksa secara mikroskopik di laboratorium patalogi anatomik RSCM," tuturnya.
BACA JUGA:15 Ucapan Girlfriend Day buat Pacar dalam Bahasa Inggris dan Indonesia, Romantis Abis!
"Semua nanti hasil pemeriksaan tentunya membutuhkan waktu kongklusinya adalah setelah adanya pemeriksaan laboratorium untuk menantikan apa itu betul-betul atau tidak karena pada saat terjadi pembusukan tentunya kita harus sangat berhati-hati," tutupnya.