Menurutnya, rencana tersebut menemuka dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo.
"Semua efisiensi kita lakukan. Kita akan mendorong perintah Presiden kemarin dalam rapat pemakaian mobil listrik tempatnya Pak Budi Karya (Menhub)," tegasnya.
BACA JUGA:GIIAS Educare dan GIIAS Talk, Mobil Listrik Menghemat Rp 400 – Rp 500 Ribu Per Bulan
BACA JUGA:GIIAS Educare dan GIIAS Talk, Mobil Listrik Menghemat Rp 400 – Rp 500 Ribu Per Bulan
Menurut Luhut, kenaikan BBM nonsubsidi jenis Pertamax tergolong terlambat.
Sebab, kenaikkan harga minyak mentah dunia sudah berlangsung lama dan telah melebihi batas kewajaran di APBN 2022.
"Saya ingin berikan gambaran, seluruh dunia kemarin (naik) paparan saya kepada presiden (Jokowi). Memang kita yang paling terlambat menaikkan (BBM)," ujarnya.
Luhut mencatat, saat ini, harga minyak mentah dunia telah menembus level USD 100 per barel. Sedangkan, dalam asumsi alokasi APBN harga minyak dipatok USD 63 per barel.
BACA JUGA:Formula 1 Seri 13 Hongaria: Bak Dejavu Posisi Podium Diisi Pembalap yang Sama Seperti Seri Perancis
BACA JUGA:Kebakaran Habiskan Rumah Warga di Tambora, Korsleting di Tiang Listrik Jadi Biang Bencana
Kenaikan komoditas minyak mentah dunia sendiri dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Antara lain dengan peningkatan permintaan akibat pemulihan ekonomi global hingga perang antara Rusia dan Ukraina.
"Sekarang sunflower tidak bisa impor atau ekspor dari Ukraina karena perang," pungkasnya.