JAKARTA, DISWAY.ID-Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri melimpahkan tersangka dan barang bukti kasus binomo ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan
Bareskrim Polri melimpahkan tahap II tersangka dan barang bukti perkara dugaan tindak pidana penipuan investasi binary option aplikasi Binomo, yakni Fakar Suhartami Pramata alias Fakarich.
Kepala Unit V Subdirektorat II Perbankan Dirtipideksus Bareskrim Polri, Komisaris Polisi Karta tersangka Fakar dilimpahkan ke kejaksaan.
BACA JUGA: Indra Kenz Segera Jalani Persidangan Berkas Perkara Binomo Telah Lengkap
“Hari ini tersangka Fakar dilimpahkan untuk tahap dua penyerahan tersangka dan barang bukti. Berkas perkara Fakarich telah dinyatakan lengkap atau P-21 secara formil dan materil oleh jaksa penuntut umum pada Jumat lalu 29 Juli ,” kata Karta di Jakarta, Senin 1 Agustus 2022.
Setelah dinyatakan lengkap, Karta menyebut penyidik melimpahkan tersangka dan barang bukti ke Kejaksaan Negeri Medan, Sumatera Utara (Sumut).
BACA JUGA:Polisi Temukan Uang Transaksi Korban Binomo yang Disimpan Indra Kenz
Sebelumnya, Fakarich dilimpahkan ke Kajaksaan Negeri Tangerang Selatan, Banten, Jumat 26 Juni.
“Tahap II ke Medan, karena banyak korban Fakar saksinya di Medan,” ujar dia.
Karta melanjutkan, berkasnya lima tersangka lainnya sudah tahap I dan sudah dilakukan pengembalian berkas (P-19) sesuai petunjuk jaksa peniliti. Saat ini berkas masih diteliti jaksa.
Tersangka Indra Kenz segera jalani persidangan setalah berkas perkara kasus investasi bodong binary option aplikasi Binomo telah lengkap.-pmjnews-
“Tersangka lainnya sudah tahap satu berkasnya masih di JPU sedang diteliti,” kata dia.
Kelima tersangka itu adalah Brian Edgar Nababan (manajer Binomo Indonesia), Wiky Mandara Nurahadi (admin akun Telegram Indra Kenz, Vanessa Khong-kekasih Kenz), Rudiyanto Pei (ayah Vanessa Khong), dan Nathania Kesuma (adik Kenz).
Sebagai informasi, penipuan investasi aplikasi Binomo ini merugikan 108 korban senilai Rp73,1 miliar. Penyidik telah menyita barang bukti dan aset tersangka di antaranya, dokumen dan barang bukti elektronik, mobil Tesla, tiga rumah, 12 jam tangan mewah berbagai merk, dan uang tunai Rp1,64 miliar.