BACA JUGA:Harga Tiket Pesawat Melambung Membuat Bus Malam Antar Kota Diserbu Penumpang
Ketua Satgas Monkeypox PB IDI dr. Hanny Nilasari ingin memastikan Indonesia bisa cepat mendeteksi dan mencegah kasus cacar monyet.
Dengan adanya langkah itu, kemampuan dokter dan fasilitas kesehatan tidak diragukan lagi apabila kasus cacar monyet memang benar ada di Indonesia.
Dr Hanny selangkah demi selangkah berniat ingin membuat Satgas monkeypox atau cacar monyet hingga hepatitis akut.
Satgas yang dibentuk itu juga dipastikan bakal berisi dari anggota organisasi profesi IDI.
"Kami akan membuat Satgas yang berisikan anggota organisasi profesi IDI. Ini diharapkan dapat mengantisipasi penyakit pandemi maupun endemic. Termasuk juga penyakit hepatitis akut dan cacar monyet," kata dr Hanny Nilasari, dikutip dari laman PMJ News.
Pihak IDI ingin berkerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan juga beberapa organisasi profesi lainnya untuk menghadapi cacar monyet.
Kolaborasi yang dimaksud yakni ada Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (PERDOSKI).
tak hanya itu saja, Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI dan Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PDS Patklin) juga ikut dalam kolaborasi itu.
BACA JUGA:Wow! Bukan Hanya ACT, Bareskrim Selidiki 176 Lembaga Diduga Selewengkan Dana Umat: 'Modusnya Sama'
"Kami dari Satgas PB IDI akan membantu dan akan selalu berkolaborasi dengan Kemenkes tentunya terkait info dan hal-hal yang terjadi belakangan,” paparnya.
"Ke depan kita akan berkolaborasi dengan berbagai organisasi profesi. Di sini ada enam organisasi profesi yang tentunya bisa membantu pada saat kita membutuhkan info, data kasus, dan lain sebagainya," tutupnya.