Taiwan telah hidup di bawah ancaman invasi Tiongkok sejak 1949, ketika pemerintah Tiongkok yang kalah melarikan diri ke pulau itu setelah Partai Komunis Mao Zedong memenangkan perang saudara.
Sebelumnya Tiongkok mengatakan secara tegas bahwa negaranya telah memutus kerja sama dengan Amerika Serikat dalam berbagai aspek pada Jumat 5 Agustus 2022.
Keputusan besar ini diambil Tiongkok setelah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika, Nancy Pelosi, berkunjung ke Taiwan pada Selasa 2 Agustus 2022.
BACA JUGA:Daftar di Hari yang Sama Bareng Koalisi Indonesia Bersatu, PSI Sebut Ini Sebagai Tanda Alam
BACA JUGA:Polisi Tetapkan Tersangka Kasus Tewasnya Santri Daar El-Qolam, Pelaku Anak Bagaimana Hukumnya?
Sebagaimana diberitakan AFP, Kementerian Luar Negeri Tiongkok menghentikan berbagai dialog dan kerja sama dengan Amerika, termasuk dalam melawan perubahan iklim.
Kedua negara mengatakan bakal bekerja sama untuk meningkatkan upaya menangkal perubahan iklim pada tahun lalu.
Keduanya sepakat untuk bertemu secara reguler demi membahas krisis iklim.
BACA JUGA:Polisi Tetapkan Tersangka Kasus Tewasnya Santri Daar El-Qolam, Pelaku Anak Bagaimana Hukumnya?
BACA JUGA:Jawaban Tegas Polri Soal Ferdy Sambo Dipecat atau Tidak, Ternyata Tunggu Hasil Ini...
Namun, kesepakatan ini mungkin tak bisa berlanjut imbas amarah Tiongkok karena Pelosi berkunjung ke Taiwan beberapa waktu lalu.
Tiongkok juga membatalkan pertemuan angkatan laut kedua negara yang rencananya membahas mekanisme konsultasi maritim.
Tak hanya itu, juru bicara Kemlu China Hua Chunying menuturkan bahwa Beijing turut menangguhkan kerja sama repatriasi imigran ilegal, pun bantuan legal terkait isu kriminal dan perlawanan atas kejahatan transnasional.