BANDAR LAMPUNG, DISWAY.ID - Universitas Lampung (Unila) bergejolak. Hari ini, aksi mahasiswa mewarnai halaman kampus yang berada di Raja Basa, Kota Bandar Lampung itu.
Aksi ini dipicu penangkapan Karomani Rektor Unila periode 2020-2024 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menggegerkan dunia pendidikan di Indonesia.
Karomani dan gerombolannya memanfaatkan SNMPTN Unila sebagai ladang mengumpulkan kekayaan pribadi dan kelompok.
BACA JUGA:Rektor Unila Karomani Diciduk KPK, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi: Memalukan!
Jalur khusus itu diberi nama Seleksi Mandiri Masuk Universitas Lampung (Simanila) tahun akademik 2022.
Karomani mendesain alur gelap bersama rekan-rekannya di Unila dan pihak lain. Berapa banderolnya untuk bisa lolos Simanila? KPK menyebut Karomani memasang tarif bervariasi.
KPK menyebut banderol di kisaran minimal Rp 100 juta sampai Rp 350 juta untuk setiap orang tua peserta seleksi yang ingin diluluskan.
Atas fakta yang mencolok itu, mahasiswa-mahasiswi Unila pun tak terima. Merka yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unila melakukan unjuk rasa di Gedung rektorat Unila Lampung, Senin 22 Agustus 2022.
BACA JUGA:Karomani Dkk Bikin Geger Se-Indonesia, Pasang Tarif Rp 100-350 Juta Masuk Unila
Di tengah berjalannya unjuk rasa sejumlah para mahasiswa turut membawa flayer. Poster hingga spanduk yang menggelitik berisi pesan menohok.
Poster nyeleneh dibentangkan tak terkcual flayer bertulisan, "Hello guys Dr. Karo Money Pejabat Disuap Integritas Lenyap, Ingin Korupsi? Ayo pilih saya jadi Rektor." hingga "Pinter Kamu korupsinya sini kukasih Piala".
Dalam orasinya, mahasiswa pun mengungkapkan merasa malu akan tindak pidana korupsi yang terjadi.
"Punya rektor kok koruptor," ungkap mahasiswa seraya membawa spanduk bertuliskan. "Tangkap tikus lainnya."
BACA JUGA:Nurul Ghufron: Unila Coreng Marwah Dunia Pendidikan
Para mahasiswa juga turut menyampaikan penyediaan sarana dan prasarana yang kurang memadai dan belum sepenuhnya dijalankan sebagaimana mestinya perlu dikaji ulang terkait transparansinya.