Menyikapi hal ini, UAS kemudian berikan tanggapan terkait penyebab gagalnya skenario Irjen Pol Ferdy Sambo yang sudah disiapkan sedemikian rupa.
“Kenapa bisa muncul? kenapa bisa tidak tertutupi, padahal semua seperti sudah berkolaborasi yang begitu indah dengan konferensi pers yang sempurna, perfect,” ujar UAS.
“Kenapa bisa batal itu (skenario pembunuhan Brigadir J) semua?” ujarnya.
BACA JUGA:Waspada Potensi Gempa 8,9 Magnitudo, BMKG Beri Peringatan
Secara mengejutkan, Ferdy Sambo mengungkapkan karena hal itu berkat doa dan jeritan seorang ibu.
“Karena ada seorang ibu yang menjerit, dia minta itu peti dibuka ‘tolong buka’" tegas UAS.
“Jadi adik-adik mahasiswa, kalau kalian tidak punya kekutan, tenaga, dan suara untuk berteriak seperti ibu dari Yoshua Hutabarat, serahkan aja ini kepada Allah,” tuturnya.
5 anggota Porli diduga terlibat skenario pembunuhan Brigadir J
Timsus Polri akan mempercepat pemeriksaan terhadap lima anggota polisi lain.
Mereka diduga melakukan pelanggaran dengan menghalangi proses penyidikan atau obstruction of justice terkait kasus pembunuhan Brigadir J.
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan terkait hal ini sudah dilimpahkan ke Direktorat Siber Polri.
Dari pemeriksaan tersebut timsus nantinya akan memutuskan status kelima polisi itu.
"Siber itu tentunya kan memiliki manajemen penyidikan dari mulai gelar awal sampai memutuskan pemeriksaan para saksi dulu, kemudian baru ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan selesai itu baru diputuskan status," ungkap Dedi Prasetyo kepada wartawan, Kamis 25 Agustus 2022.
Dedi juga menyatakan tidak tertutup kemungkinan kelima personel polisi itu juga akan dikenai pidana atas pelanggaran obstruction of justice.
"Bisa berlaku sama dengan pidana FS semuanya paralel perintah Pak Kapolri. Sidang kode etik berjalan, proses penyidikan harus cepat juga begitu," ujarnya.