Kemudian Taufan Damanik mengingat kasus Marsinah.
Marsinah adalah seorang buruh perempuan yang menyuarakan tuntutan kesejahteraan namun akhirnya kehilangan nyawanya.
"7 saksi itu adalah sekaligus terdakwa, di pengadilan mereka saling membatalkan kesaksian mereka, semuanya dibebaskan oleh hakim," cerita Taufan Damanik.
Kemudian Taufan menyinggung soal dugaan keterlibatan Muchdi PR dalam pembunuhan berencana Munir.
"Polycarpus dihukum, Direktur Garuda dihukum, pramugari dihukum, tapi Muchdi PR dibebaskan. Kenapa? karena tidak ada satu bukti yang kuat," ungkap Ketua Komnas HAM.
"Satu-satunya bukti, Polycarpus sering bertelpon ke Muchdi PR," sambungnya.
Kemudian Ketua Komnas HAM ini juga kembali membahas soal kekuatan Sambo.
"Hati-hati dengan (Ferdy Sambo) dia puluhan tahun di reserse, sebagai bos mafia dia bisa tahu caranya keluar," ucap Taufan.
"Waktu saya tanya segala macam, ada saat FS menangis, ada saat lain dia senyum. Kira-kira sebagai bahasa isyarat 'lu nggak tahu siapa gua. Gitu kali ya'," kata Taufan Damanik sambil tertawa.
Begitu juga saat Ferdy Sambo menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J beberapa waktu lalu.
"Nyantai saja dia. Jalan dengan gagah. Jumpa saya hai Pak. Apa kabar? Kayak nggak ada masalah. Dia kan dulu sering ke Komnas HAM kalau ada kasus," lanjutnya.
Sambo menyeret anggota Polri di kasus Brigadir J
Sejumlah perwira polisi diberhentikan secara tidak hormat (PDTH) lantaran terlibat kasus skenario Ferdy Sambo.
Sebelumnya Ferdy Sambo juga dipecat secara tidak hormat di sidang etik.