"Istri saya melawan dan Brigadir Yosua membanting istri saya sampai lantai kamar. Dan kemudian istri saya tergeletak di pintu kamar mandi dan minta tolong kepada saudari Susi (ART) dan Sdr Kuat (Kuat Ma`ruf)," ungkapnya.
BACA JUGA:Anak Buah Sambo yang Dipecat Punya Jabatan Penting, Berpangkat Kompol, Begini Perannya
BACA JUGA:Baru Terungkap di Duren Tiga, Ada Sosok Brigadir R, Saksi Penting Sambo Gunakan Glock 26?
"Mereka (Susi dan Kuat) yang menyaksikan istri saya tergeletak di depan kamar mandi," imbuhnya.
Sementara terkait kekerasan seksual yang dialami Putri Candrawathi tersebut, keluarga Brigadir J meminta ditunjukkan buktinya.
Di antaranya rekaman video yang bisa menjadi bukti kuat adanya kekerasan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo.
Pihak keluarga Brigadir J, Roslin Simanjuntak juga meminta Komnas HAM tak hanya mendengarkan pernyataan Putri Candrawathi dan Kuat Maruf.
Ia mendesak agar diberi bukti yang konkret berupa video rekaman.
“Kami minta ya ke Komnas HAM (tunjukkan) bukti-bukti yang akurat, contoh kecil aja ya, di Magelang, ndak mungkin ada CCTV ya, tolong donk ditunjukkan kebenarannya, jangan cuma omongan ibu PC yang didengarkan ataupun omongan si Kuat,” kata Roslin.
Kuat Ma'ruf berduaan dengan Putri Candrawathi di kamar rumah Magelang--Tangkapan layar/YouTube Polri TV
BACA JUGA:Maksud Pakaian Putri Candrawathi Serba Putih dan Adegan Tiduran di Ranjang
BACA JUGA:Gerak-Gerik Putri Candrawathi di Kamar Brigadir J dan Laporan Squad Hingga Sambo Marah
Roslin menambahkan agar Komnas HAM bijak dalam menangani kasus ini.
Selain itu, pihaknya meminta kepada Putri Candarawathi untuk jujur dan memberikan keterangan yang sebenarnya, jangan membuat fitnah kepada Yosua.
Terkait hal itu, Direktur Tidak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi mengungkap tak ada CCTV di rumah Ferdy Sambo di Magelang.
"Tidak ada CCTV di rumah Magelang," kata Andi.