JAKARTA, DISWAY.ID - Mantan Ketua Umum NasDem, Patrice Rio Capella membahas soal dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi di Magelang, Jawa Tengah.
Rio meyakini adanya kedekatan emosional yang terjalin antara almarhum Brigadir J dengan Putri Candrawathi
Ia juga yakin Brigadir J diperlakukan dengan perlakuan yang berbeda daripada ajudan-ajudan Ferdy Sambo yang lain.
BACA JUGA:SE Mendagri Perbolehkan Plt Kepala Daerah Rotasi Jabatan, Komisi II: Plt Masih Sangat Labil
BACA JUGA:Tangal Tua Tetap Happy, Jangan Ketinggalan Deretan Promo Kuliner Ini, Bisa Dapet Gratisan Juga!
Bahkan hingga kini isu pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap Putri Candrawathi terus bermunculan.
"Begini, kita berspekulasi ya, satu hal bahwa ada kedekatan emosional antara PC dengan Yosua iya, yang membedakan Yosua di mata Bu PC dengan ajudan yang lain," kata Rio, dikutip dari video yang diunggah oleh kanal YouTube Uya Kuya TV pada Rabu, 21 September 2022.
"Ada kedekatan emosional, berarti ada perlakuan yang berbeda. Darimana itu? Ketika RR dan Bharada E dipanggil pulang, kemudian kelihatan Kuat Ma'ruf marah-marah, terus dia naik untuk ketemu sama Ibu PC, yang ditanya Ibu PC dulu kan 'Yosua dimana?'. Artinya kan RR yang berkaitan dengan peristiwa yang dianggap terjadi sebelumnya ketika mereka ada di luar rumah, yang ditanyakan adalah Yosua.
Dengan begitu, Rio meyakini adanya kedekatan yang berbeda antara Brigadir J dengan ajudan yang lain, terlebih kepada Putri Candrawathi.
BACA JUGA:Setelah Transfer ke Kasino 55 Juta Dolar, Rekening Lukas Enembe Rp 71 M Didalami KPK
BACA JUGA:Jordi Amat dan Sandy Walsh jadi WNI, Puan Maharani Punya Pesan Penting? Simak Baik-baik
Meski demikian, Rio tidak tahu persis apakah memang benar adanya aksi pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J di Palembang.
Justru ia menyebut yang bisa menjawab tentang pertanyaan itu hanya 4 orang saja yang ada di rumah Magelang.
"Apakah sampai pada perselingkuhan, sampai pada pemerkosaan atau kekerasan seksual? Menurut saya yang tahu itu hanya mereka-mereka bertiga atau berempat itu," pungkasnya.
"Karena yang tinggal di rumah itu ada 4 orang. Ibu PC, Yosua, Susi, dan Kuat. Inilah kemudian kalau mereka bersaksi, di dalam sidang pengadilan mengatakan 'memang ada perseligkuhan itu' dan Ibu PC mengakui, lalu saksi lain membantah itu, maka itu akan dihargai oleh hakim dalam sebuah persidangan," tuturnya menambahkan