JAKARTA, DISWAY.ID - Sebanyak 10.000 warga Rusia diklaim telah mendaftarkan diri secara sukarela untuk berperang di Ukraina.
"Hari pertama mobilisasi parsial, sekitar 10.000 warga datang di kantor perekrutan atas kemauan mereka sendiri," kata juru bicara militer Rusia, Vladimir Tsimlyansky, kepada kantor berita Interfax, dikutip dari AFP, Jumat 23 September 2022.
Tsimlyansky mengatakan militer Rusia telah membentuk pusat komunikasi untuk menjawab pertanyaan dari warga secara individu ataupun organisasi tentang mobilisasi parsial.
Kendati begitu, kementerian pertahanan Rusia belum merilis video resmi dari pusat perekrutan dan belum memberikan informasi tentang jumlah orang yang dipanggil.
BACA JUGA:Ulah Putin Rusia Resmi Dilarang Tampil di Kualifikasi Piala Eropa dan Piala Dunia
Kabar ini sekaligus membantah, banyak warga laki-laki Rusia di usia wajib militer memilih kabur ke luar negeri karena takut direkrut untuk berperang di Ukraina.
Fenomena kabur itu tampak di dua jalur, yaitu darat dan laut. Mereka yang memilih via udara langsung berangkat ke bandara, dan menyebabkan tiket dari Rusia habis terjual.
"Informasi soal heboh di bandara dan sebagainya sangat dibesar-besarkan. Ada banyak informasi palsu soal ini," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, seperti dikutip Reuters.
"Kami harus sangat berhati-hati soal ini agar tak menjadi korban informasi palsu soal masalah ini," sambungnya.
"Operasi khusus mulai memenuhi tujuan di Ukraina. Sekarang kita secara de facto berhadapan dengan blok NATO dengan semua kemampuan logistik mereka," imbuhnya.
BACA JUGA:Ukraina Berhasil Pukul Mundur Pasukan Rusia, Zelenskiy: Kirim Kami Tambahan Amunisi
Sebelumnya, pengumuman wajib militer ini juga memicu demonstrasi besar di Negeri Beruang Merah. Pemerintah merespons aksi itu dengan menangkap peserta aksi.
Menurut laporan kelompok pemantau independen OVD-Info, setidaknya 1.300 orang ditangkap saat demonstrasi pecah di berbagai kota di Rusia.