JAYAPURA, DISWAY.ID-Gubernur Papua Lukas Enembe dituduh menggunakan dana Pemda sebesar Rp 560 Miliar untuk berjudi di Singapura. Tuduhan ini dibantah keras pengacara Lukas Enembe.
Sementara itu, kondisi kesehatan Gubernur yang kini ditetapkan tersangka KPK pun dikabarkan memburuk pasca diterpa isu miring korupsi Rp 560 miliar tersebut.
Kuasa hukum Gubernur Papua Lukas Enembe, Stefanus Roy Rening membantah tuduhan adanya aliran dana Pemda Rp 560 miliar yang digunakan kliennya untuk bermain judi di Singapura.
Menurut Roy, tudingan itu adalah opini untuk menjatuhkan Gubernur Lukas Enembe sebagai pemimpin orang Papua.
"Sekarang Pak Gubernur (Lukas Enembe) dituduh hasil korupsinya disetor ke kasino. Kami sudah membuktikan bahwa tidak ada dana keluar dari Pemda Rp 560 miliar yang kemudian dipakai Pak Gubernur untuk bermain judi. Itu hoaks, tidak benar," tegas Roy.
Menurut Roy, framing Rp 560 miliar sangat merusak nama besar Gubernur Papua.
BACA JUGA:Setahun Harta Tanah dan Bangunan Lukas Enembe Naik 1100 Persen dari Rp 1 Miliar jadi Rp 13 Miliar
BACA JUGA:Setelah Transfer ke Kasino 55 Juta Dolar, Rekening Lukas Enembe Rp 71 M Didalami KPK
"Ini kerja-kerja intelijen bukan penegakan hukum dan ada kepentingan," tegas Roy. Roy menyampaikan pihaknya telah berkoordinasi dengan KPK terkait pemanggilan kedua kliennya.
"Sore ini pukul 15.00 WIB kami bertemu dengan penyidik KPK soal kesehatan Gubernur yang tidak bisa memenuhi panggilan itu," bebernya.
Kondisi Kesehatan Gubernur Papua Lukas Enembe Dikabarkan Memburuk, Ginjal Bocor dan Tensi Darah Tidak Stabil
Kondisi kesehatan Gubernur Papua Lukas Enembe dikabarkan kian memburuk setelah diterpa berbagai isu miring terhadapnya.
Dokter pribadi Lukas Enembe, dokter Anthon melalui Kuasa Hukumnya Stefanus Roy Rening menyebutkan kliennya mengalami kebocoran pada ginjal. Hal itu terbukti dari hasil pemeriksaan urine.
"Hasil pemeriksaan ada satu cairan yang disebabkan bocornya ginjal, Pak Gubernur yang seharusnya tidak ada di urine," ucap Roy saat dihubungi, Jumat 23 September pagi.
Menurut Roy, urine dan darah Gubernur Papua sudah diambil dan dikirim ke Singapura