Pemerintah resmi membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengusut tuntas ‘Kerusuhan Maut’ di stadion Kanjuruhan, Malang yang terjadi pada Minggu 2 Oktober 2022 kemarin.
Tim gabungan ini diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.
Mahfud MD pun mengungkapkan pemerintah sudah sudah menyiapkan santunan untuk para keluarga korban jiwa di kejadian maut stadion Kanjuruhan.
“Pemerintah dalam hal ini sudah mendengar informasi bahwa Gubernur Jawa Timur sudah menyiapkan santunan dalam bentuk uang tunai pun Bank Jatim sudah juga memberikan santunan, Badan amil zakat memberikan santunan, Baznas maksudnya juga memberikan santunan kepada semua korban, Bupati dan Wali kota juga sudah memberikan santunan kepada korban masing-masing yang kisarannya antara Rp. 10 - 15 juta,” ujar Mahfud MD dalam keterangannya, Senin 3 Oktober 2022.
BACA JUGA:Bima Sakti: Kemenangan Timnas Indonesia untuk Korban Kanjuruhan
Mahfud MD juga mengatakan, Presiden Joko Widodo berkenan untuk memberikan santunan sebagai tanda belasungkawa.
Meskipun tentu hilangnya nyawa setiap orang itu tidak bisa dinilai dengan uang berapapun harganya.
“Presiden berkenan juga untuk memberikan santunan kepada setiap korban jiwa itu sebesar Rp 50 juta dan ini akan segera dilaksanakan, tinggal kita atau kami mencocokan dulu data-data administratif dengan Pemda atau dengan lembaga-lembaga lain yang mengurus,” ungkapnya.
“Saya ingin menyampaikan salam kembali dari bapak presiden RI. Mudah-mudahan apa yang disampaikan nanti sebagai santunan oleh bapak Presiden itu sebsar Rp 50 juta untuk masing-masing korban yang jumlahnya 125 korban,” lanjut Mahfud MD.
BACA JUGA:Tragedi Kanjuruhan Kembali 'Makan Korban'
“Mudah-mudahan itu dilihat sebagai tanda empati dan kehadiran negara, tidak dilihat jumlahnya tapi empati kepala negara dan kehadiran negara. Terimakasih untuk semuanya yang sudah bekerja dengan cepat dan penuh kesabaran dalam penyelesaian kasus ini. Sedangkan kami akan terus melakukan langkah-langkah sesuai dengan instruksi Presiden tentang kasus ini,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pertandingan antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu 1 Oktober 2022 semalam menjadi insiden maut bagi dunia sepakbola.
Dikabarkan supporter Arema FC rusuh usai timnya kalah dari Persebaya.
Banyak supporter yang memaksa masuk ke lapangan dan direspon polisi menggunakan gas air mata.
BACA JUGA:Persebaya: Al Fatihah, Tragedi Kanjuruhan Buat Adilson Maringa Trauma
Akibat gas air mata tersebut, banyak supporter yang di area tribun panik untuk beberebut keluar stadion.