JAKARTA, DISWAY.ID - Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando menyebut bahwa pihak kepolisian tidak ada salah dari tragedi Stadion Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
Berdasarkan penglihatan obyektifnya, dalam tragedi itu yang salah adalah Aremania dan bukan polisi atau aparat yang berjaga.
Bahkan ia menduga ada pihak yang sedang beruaya untuk menggiring isu agar dalam kasus tersebut polisi lah yang bersalah.
BACA JUGA:Liga Indonesia Resmi Ditunda Dua Pekan, Thomas Doll: Keputusan Tepat
BACA JUGA:Komjen Agus Andrianto Beberkan Pelimpahan Berkas Kasus Sambo ke Kejaksaan
Hal tersebut disampaikan oleh Ade Armando di kanal YouTube Cokro TV dengan judul video "Ade Armando: KOK POLISI YANG DISALAHKAN DALAM TRAGEDI KANJURUHAN? I Logika Ade Armando".
"Tampaknya ada upaya sengaja untuk mengarahkan telunjuk pada pihak kepolisian. Marilah kita bersifat objektif," kata Ade Armando.
"Apa sih yang dimaksud tindakan represif, pelanggaran profesionalisme, atau bahkan pelanggaran HAM yang dilakukan kepolisian," sambungnya.
Kemudian ia bertanya, apakah polisi sudah terbukti melakukan kesalahan mutlak dalam tragedi kerusuhan itu.
BACA JUGA:Lesti Kejora Sudah Pulang ke Rumah, Saipul Jamil Bantu Sampaikan Update Kondisinya
"Apakah polisi memukukuli supporter, menganiaya, menembaki para pendukung Arema?," paparnya.
"Sama sekali tidak ada," tuturnya menambahkan.
Selain itu, Ade Armando juga menilai suporter Arema sudah melanggar aturan dengan nekat masuk menerobos pagar pembatas lapangan.
"Suporter Arema yang sok jagoan melanggar semua peraturan dalam stadion, dengan gaya preman masuk ke lapangan, petentengan," tandasnya.